Senin, 25 Juli 2016

pengolahan limbah industri farmasi

MAKALAH
TEKNOLOGI FARMASI
PENGOLAHAN LIMBAH DI INDUSTRI FARMASI





DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I / KELAS A

1.      FAHARUDDIN                    F.14.0 (menjawab)
2.      FATMAWATI                     F.14.0 (menjawab)
3.      HASWIKA                           F.14.055(menjawab)
4.      IRALUSIANA                      F.14.0(menjawab)
5.      INRI LUZI SITORUS        F.14.O
6.      KARLINA                            F.14.0(pembaca materi)
7.      LELIANTI                            F.14.0(moderator)


DOPLOMA-III AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
KENDARI
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmatnya, Karunia, dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun makalah ini sehingga selesai pada waktunya.
Makalah yang berjudul “PENGOLAHAN LIMBAH DI INDUSTRI FARMASI”  ini disusun dan dibuat berdasarkan materi yang telah dirangkum dari sumber yang tepercaya. Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi farmasi, pembuatan makalah ini bertujuan agar dapat menambah pengetahuan bagi para  pembaca. Penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua.
Ucapan terima kasih tak lupa penulis sampaikan kepada  yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Akhir kata, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Ucapan maaf dari penulis sendiri apabila terjadi kesalahan pengetikan kata dan isi dalam makalah ini. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.


                                                                                         Kendari, 22  Mei 2016              


                                                                                         penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………......…i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………........1
A.    LATAR BELAKANG…………………………………………….....……1
B.     RUMUSAN MASALAH…………………………………………........….2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………...…..3
A.    PENGERTIAN LIMBAH………………………....................... …………3
B.     BAKU MUTU LINGKUNGAN…………………............................……..4
C.     DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN………………...…........5
D.    LIMBAH INDUSTRI FARMASI ...................................................……....6
E.     PENGOLAHAN LIMBAH DI PT.KIMIA FARMA……………...……..13
BAB III PENUTUP………………………………………………………...….…17
A.   KESIMPULAN……………………………………………………..……17
B.   SARAN……..…………………………………………………………....17
DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PEBDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
                  Pembangunan industry farmasi merupakan salah satu wujud pembangunan bidang kesehatan yang memiliki strategi dalam pengadaan obat-obatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Di samping  peranannya dalam pembangunan di bidang kesehatan tersebut, kegiatan industry farmasi juga memiliki potensi untuk menimbulkan berbagai dampak terhadap lngkungan, baik terhadap aspek fisik, kimiawi, biologis, serta aspek social ekonomi-budaya. Menyadari bahwa sesiap kegiatan pembangunan akan menimbulkan dampak positif dan negative, maka disinilah arti penting pembanguan berwawasan lingkungan dimna dampak negative yang dihasilkan dapat dikurangi sekecil mungkn.
                  Ekosistem dimana manusia dan sumber daya alam berada di dalamnya harus dijaga kelestariannya agar sumber daya yang dimanfaatkan tidak rusak dan kemampuannya tetap berkesinambungan. Dengan menciptakan hubungan yang serasi antara lingkungan dan kegiatan manusia.
                  Pengolaan lingkungan adalah upaya terpadu dalam penfaatan, penataan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pembangunan lingkungan. Kegiatan kegiatan industry, sebagaimana industry farmasi, memiliki potensi pencemaran lingkungan baik di udara, air, maupun tanah akibat pembuangan limbah cair, padat, maupun gas yang berupa asap, partikel debu dan gangguan kebisingan. Dengan timbulnya pencemaran tersebut maka kualitas lingkungan  akan turun sehingga tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukkannya. Akibat dari penurunan kualitas lingkungan  tersebut, dapat mempengaruhi kehidupan manusia atau mahluk hidup lainnya. Oleh karena itu, pengendalian pencemaran lingkungan menjadi sangat penting dan harus dilaksanakan dalam sebuah industry.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan limbah?
2.      Bagaimana dokumen pengelolaan limbah?
3.      Darimana sumber pencemaran di industry farmasi?
4.      Bagaimana pengelolaan limbah di industry farmasi?

















BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN LIMBAH
limbah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber aktivitas manuusia maupun proses – proses alam atau belum mempunyai nilai ekomoni bahkan dapat menpunyai nilai ekonomi yang negative.
Limbah industri adalah salah satu penghasil limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), yaitu sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau beracun karena sifat atau konsistensinya dan atau jumlahnya baik secara langsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup serta membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahkluk hidup lainnya. Adapun limah yang dihasilkan oleh industry farmasi adalah sebagai berikut:
a.    Limbah Cair
b.    Limbah Padat
c.    Limbah Gas/Udara
d.    Limdah suara/getaran
Pengelolaan limbah bertujuan untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan yang telah dan akan ditimbulkan oleh adanya pengeluaran limbah terutama yang berpotensi sebagai bahan berbahaya dan beracun (B3).




B.     BAKU MUTU LINGKUNGAN
Baku mutu lingkungan adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi atau komponen yang ada atau harus ada dan unsur pencemaran yang ditenggang keberadaanya dalam sumber daya yang merupakan unsur lingkungan hidup. Sumber daya merupakan unsure lingkungan hidup terdiri atas sumber daya alam non hayati dan sumber daya buatan.
Baku mutu lingkungan sering disebut juga sebagai standar lingkungan meliputi baku mutu lingkungan Ambien (ambient standar) dan baku mutu emisi (Emission standard). Penetapan baku mutu emisi misalnya baku mutu limbah , harus dikaitkan dengan kualitas ambient dan baku mutu ambient. Mutu ambien, biasanya hanya satu golongan saja, namun dapat diubah-ubah tergantung kebijaksanaan atau toleransi pemerintah.
C.    DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Setiap rencana usaha/kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan penting  terhadap lingkungan hidup wajib dengan dokumen AMDAL (Analisi Dampak Lingkungan)termasuk industry farmasi.
Dalam penyusunan Dokuman Pengelolaan Lingkungan, terdapat beberapa istilah yang sering dijumpai. Berikut adalah pengertian beberapa istilah tersebut :
a.       AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) adalah Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
b.      Dampak Lingkungan Hidup, Pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan.
c.       Dampak Besar dan Penting, Perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan. Kriteria Dampak Besar dan Penting tersebut tergantung dengan:
1.      Jumlah manusia yang terkena dampak
2.      Luas wilayah sebaran dampak
3.      Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
4.      Banyaknya komponen lingkungan lainnya yg terkena dampak
5.      Sifat Kumulatif dampak
6.      Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak
d.      Dokumen AMDAL terdiri dari :
1.KA-ANDAL (Kerangka Acuan ANDAL) adalah ruang lingkup studi AMDAL yang merupakan hasil pelingkupan yang disepakati oleh pemrakarsa/penyusun AMDAL dan komisi AMDAL
2.ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) Adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu kegiatan yang direncanakan
3.RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) Adalah dokumen yg memuat upaya mencegah, mengendalikan dan menanggulangi dampak besar dan penting terhadap lingkungan akibat suatu kegiatan.
4. RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) Adalah dokumen yg memuat upaya pemantauan komponen lingkungan yang terkena dampak besar dan penting akibat kegiatan yang direncanakan dengan menggunakan indikator tertentu yg ditentukan oleh peraturan per-UU-an (baku mutu lingkungan).
5. UKL/UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan/Upaya Pemantauan  Lingkungan) UKL/UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan/Upaya Pemantauan Lingkungan) adalah dokumen pengelolaan lingkungan yang digunan bagi rencana usaha atau kegiatan yang tidak ada dampauk besar usaha atau kegiatan penting, dan/atau secara teknologi sudah dapat dikelola dampak pentingnya.
6.SPPL (Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan) merupakan dokumen pengelolaan lingkungan untuk kegiatan  Non AMDAL & UKL/UPL



D.    SUMBER PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI FARMASI
1.      Limbah Gas/Pencemaran udara
Pencemaran udara  adalah masuknya gas dan senyawa asing kedalam udara sehingga menyebabkan kwalitas udara menurun atau membahayakan kehidupan makhluk hidup atau tidak sesuai lagi peruntukannya. Penyebab terjadinya pencemaran udara dibedakan mennjadi dua yaitu aktivitas alamiah, misalnya letusan gunung berapi, keadaan klimatogis dan gas-gas yang timbul akibat kegiatan alamiah. Yang kedua aktivitas manusia seperti pencemaran akibat kegitan industry, rumah tangga, sumber tenaga atau perang. Limbah udara di industry farmasi dihasilkan oleh debu selama produksi, uap lemari asam dilaboratorium, uap solventnproses film coating, dan asap steam boiler, generator listrik dan incinerator.
Upaya Pengelolaan Limbah gas atau pencemaran udara yaitu:
1.      Lemari asam dilengkapi dgn exhaust fan dan cerobong + 6 m dilengkapi dengan absorbent
2.       Solvent di ruang coating digunakan dust collector (wet system)
3.      Debu disekitar mesin produksi dipasang penyedot debu dan dust collector unit
4.      Asap dari Genset dan Incenerator dibuat cerobong asap + 6 meter
http://image.slidesharecdn.com/pengelolaanlimbahindustrifarmasi-140605033152-phpapp01/95/pengelolaan-limbah-industri-farmasi-13-638.jpg?cb=1401939183
 








                              (
            Pemantauan Kualitas udara di dalam dan diluar lingkungan industri, meliputi kadar H2S, NH3, SO2, CO, NO2, O3, Total Solid Particle (TSP/debu), Pb (timbale)
2.      Limbah Padat
Pencemaran limbah padat adaalah mesuknya benda-bebda padat ke dalam lingkungan sehingga menyebabkan kualitas lingkungan menurun atau membahayakan kehidupan makhluk hidup atau tidak sesuai lagi dengan peruntukannya.
Sumber Pencemaran yang dihasilkan antara lain :
a.       Obat kadaluarsa
b.      Kegiatan produksi meliputi debu bahan formulasi yang terkumpul dari Dust Collector dan Vaccum Cleaner, bekas kemasan bahan baku,pembantu dan kemasan yang rusak
c.       Kegiatan laboratorium meliputi sampah medis agar dan sampel kadaluarsa
d.      Kegiatan kantin karyawan berupa kotoran atau sampah dapur
e.       Kegiatan administrasi perkantoran berupa arsip-arsip kadaluarsa
f.       Sampah kebun atau halaman
Adapun Upaya Pengelolaan limbah padat yaitu Lingkungan:
a.    Limbah padat Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)
Ø  Limbah padat B3 berupa sisa granul, bahan baku rejected, produk jadi rejected nonbetalactam, debu dari dust collector. Limbah tersebut dimusnahkan dengan double burner incerinator. Dengan pembakaran ganda, asap sisa pembakaran tidak lagi mengandung bahan berbahaya yang bisa mencemari udara.
Ø   Limbah padat non B3
a.       Sampah domestik dibuatkan tempat sampah
b.       Sisa – sisa kertas, karton, plastik dan aluminium foil dikumpulkan kemudian dijual ke pengumpul sampah (perusahaan daur ulang sampah)

http://image.slidesharecdn.com/pengelolaanlimbahindustrifarmasi-140605033152-phpapp01/95/pengelolaan-limbah-industri-farmasi-14-638.jpg?cb=1401939183
Pemantauan Kualitas lingkungan (kebersihan) di dalam area industry, tidak ada limbah B3 yang tercecer di area pabrik, dan sebagiannya, derajat kebauaan (kadar H2S) disekitar area pabrik
3.      Limbah Suara dan Getaran
Pencemaran suara atau kebisingan dan/atau getaran adalah masuknya suara dan/atau getaran yang tidak diinginkan kedalam limgkungan sehingga kualitas limgkungan menurun atau tidak sesuai dengan peruntukannya. Suara dan getaran dari mesin-mesin pabrik, genset, dan steam boiler
Adapun Upaya Pengelolaan limbah suara dan getaran yaitu :
a.       Untuk menanggulangi kebisingan yg ditimbulkan oleh genset, dibuat ruangan berdinding dua (double cover) dan dilakukan perawatan mesin secara berkala
b.       Untuk menanggulangi getaran yg ditimbulkan oleh mesin genset dan mesin-mesin lain, mesin-mesin ditempatkan pada lantai yang telah dicor beton dan diberi penguat (pengunci antara mesin dan lantai)
Pemantauan Angka kebisingan dan getaran di dalam dan diluar area pabrik
            Kebisingan    : max 65 dB
            Getaran          : max 7,5 Hz
4.      Limbah Cair
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya sesuatu kedalam air yang menyebabakan menurunya kualitasnya atau tidak sesuai dengan peruntukannya.
a.       Sumber Pencemaran yang dihasilkan  antara lain :
1)      Kegiatan produksi meliputi pencucian mesin, alat-alat produksi, pencucian kemasan, sanitasi kemasan, sanitasi karyawan produksi.
2)      Kegiatan laboratorium meliputi pencucian alat, sanitasi ruangan, sanitasi karyawan, limbah cair sisa pembakaran dan pelarut bekas reagen.
3)      Kegiatan sarana penunjang berupa oli bekas mesin serta solar bekas cucian alat atau mesin yang diperbaiki
4)      Kegiatan sanitasi pabrik atau kantor
b.      Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi limbah yang dihasilkan adalah :
1)      Pembuatan saluran drainase sesuai sumber limbah:
·         Saluran air hujan langsung dialirkan ke selokan umum dan dibuat sumur resapan
·         Saluran dari kamar mandi/wc dialirkan ke septi tank.
·         Saluran dari tempat pencucian produksi dan laboratorium di alirkan ke IPAL.
2)      Membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
3)      Khusus untuk limbah cair yang berasal dari golongan beta laktam : sebelum dicampur dengan limbah non beta laktam ditambahkan NaOH untuk memecah cincin bêta laktam.

http://image.slidesharecdn.com/pengelolaanlimbahindustrifarmasi-140605033152-phpapp01/95/pengelolaan-limbah-industri-farmasi-19-638.jpg?cb=1401939183

c.       Dalam pengolahan limbah cair terdapat 3 hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1)      Karakteristik dari limbah  sangat berbeda antara industry yang satu dengan yang lain. Misalnya limbah cair industry farmasi memiliki kandungan COD dan BOD serta adar fenol yang tinggi, tetapi kadar limbah logamnya rendahdengan debit air limbah yang tinggi . oleh karena itu agar memperoleh gambaran spesifik tentang karakteristik dari limbah yang akan diolah maka harus dilkukan pengamatan atau survey dari limbah yang dihasilkan oleh industry tersebut.
2)      Kemampuan badan air (Assimilative capacity)
Pengolahan limbah cair sangat tergantung dari kemampuan badan air (sungai, dan lain)untuk menerima beban yang berupa limbah tanpa mengakibatkan pencemaran. Kemampuan ini sangat berbeda-beda tergantung dari beberapa factor misalnya debit air, kedalama, klimatologi, dan lain-lain. Semakin kecil polutan berate semakin besar pula assimilative capacity dari badan air tersebut
3)      Peraturan tentang limbah yang berlaku
Peraturan mengenai baku mutu lingkungan dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah lain. Hali ini terkait dengan karakteristik daerah yang besangkutan.
d.      Prinsip pengolahan limbah cair
1)      Pengolahan limbah primer, tujuan pengolahan limbah pada tahap ini menghilangkan buangan yang tidak larut, ada empat tahap, yaitu:
·         Screening pada tahap ini berisi usaha-usaha untuk mengurangi atau menghilangkan bahan buangan besar seperti sampah, plastic, botol, kayu, barang ronsokan lain berukuran besar. Untuk menghilangkan limbah ini dapat menggunakan kasa atau ijuk.
·         Canal longitudinal, benda-benda yang masih bisa melewati kas besi atau ijuk (misalnya pasir) diendapkan dengan menggunakan emacam kanal yang bagian bawahnya dibuat agak melebar.
·         Penghilangan lemak,minyak dan sejenisnya. Tahap ini mempunyai prinsip bahwa lemak, minyak dan sejenisnya memiliki berat jenus yang lebih kecil dari air sehingga akan mengapung di bagian atas air. Untuk menghilangkan jenis kotoran ini, air imbah dialirkan kekolam yang berukuran relative luas dan memiliki aliran rendah dan tenang.
·         Menghilangkan zat padat tersuspensi. Pada tahap ini dilakukan dengan cara mengalirkan limbah cair kedalam suatu saluran yang dilengkapi dengan penyaring-penyaring dari kasa yang diperuntukkan untuk menyaring zat tersuspensi.
2)      Pengolahan limbah sekunder
Prinsip pengolahan limbah pada tahap ini adalah untuk menghilangkan kontamina-kontaminan lain yan tidak terproses pada pengolahan primer. Secara garis besar kontaminan yang dapat dihilangkan dalam 3 macam yaitu padatan tersuspensi, senyawa organic terlarut senyawa anorganik terlarut. Terdapat beberapa cara untuk menghilangkan kontaminan-kontaminan ini dengan cara filtrasi sederhana, penambahan suatu koagulator, penambahan arang aktif (terutama untuk menurunkan kadar fenol).
3)       Pengolahan limbah tersier
Prinsip pengolahan ini adalah untuk menurunkan COD dan BOD serta menambahkan oksigen terlarut (dissolved oxygen/DO). Terdapat beberapa metode, baik secara fisik, biologis maupun mekanis-biologis. Secara fisik penambahan oksigen terlarut dilakukan dengan menyemburkan udara bebas kedalam limbah pada bak /kolam aerasi. Secara biologis dlakukan dengan car menggunakan activated sludge, dimana limbah dialirkan ke dalam bak/kolam penampungan, yang berisi mikroorganisme yang akan merubah zat-zat organic menjadi biomassa (energy) dan gas co2. Sedangkan pengolahan secara mekanis-biologis dapat dilakukan dengan menyemprotkan air limbah kepermukaan benda padat (misalnya lantai beton) yang diberi mikroorganisme.














E.      PENGOLAHAN LIMBAH DI PT.KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. PLANT JAKARTA
1.      Sumber limbah
a. Limbah padat
Terdiri dari Limbah :
1)   Obat kadaluarsa
2)    Kegiatan produksi meliputi debu bahan formulasi yang terkumpul  dari Dust Collector dan Vaccum Cleaner, bekas kemasan bahan baku, pembantu dan kemasan yang rusak
3)   Kegiatan laboratorium meliputi sampah medis agar dan sampel kadaluarsa
4)    Kegiatan kantin karyawan berupa kotoran atau sampah dapur
5)    Kegiatan administrasi perkantoran berupa arsip-arsip kadaluarsa
6)   Sampah kebun atau halaman
b. Limbah Cair
    Terdiri dari limbah :
1)      Kegiatan produksi meliputi pencucian mesin, alat-alat produksi, pencucian kemasan, sanitasi kemasan, sanitasi karyawan produksi.
2)      Kegiatan laboratorium meliputi pencucian alat, sanitasi ruangan,sanitasi karyawan, limbah cair sisa pembakaran dan pelarut bekas reagen.
3)      Kegiatan sarana penunjang berupa oli bekas mesin serta solar bekas cucian alat atau mesin yang diperbaiki
4)       Kegiatan sanitasi pabrik atau kantor
c. Cemaran debu atau gas
   Terdiri atas limbah
1)      Kegiatan sarana penunjang berupa gas yang berasal dari sisa pembakaran bahan bakar
2)      Kegiatan produksi meliputi debu yang berasal dari kegiatan proseS produksi antara lain terdiri dari proses granulasi, proses massa kapsul, proses pencetakn tablet dan proses penyalutan Buangan gas atau debu tersebut akan menyebabkan meningkatnya kadar debu dan gas pencemar di udara, hal ini akan mempengaruhi komponen komponenkomponenlingkungan disekitarnya seperti manusia, binatang, dan makhluk hidup lainnya.
2.      Pengolahan Limbah
Upaya pengolahan limbah atau cemaran yang dilakukan oleh PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Adalah sebagai berikut :
a.       Limbah padat, cair maupun debu yang masuk limbah Bahan Beracu Berbahaya (B-3) diolah keluar kerjasama dengan pengolah limbah B-3 yaitu :
1)      PT. Prasada Pemusnah Limbah Industri di Cileungsi, Bogor untuk limbah B-3 padat.
2)      PT. Dongwoo Environmental Indonesia di cikarang, Bekasi untuk limbah
b.      Limbah cair selain B-3 diolah sendiri dalam Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL)
Proses yang diperlukan dalam pengelolahan limbah cair meliputi proses fisika, kimia,dan biologi yaitu sebagai berikut :
a.       Proses Fisika
Pada proses ini air limbah hanya dikenakan pada proses penyaringan saja, yakni menyaring kotoran-kotoran kasar antara lain plastik, karet, dan sebagainya.
b.      Proses Kimia
Untuk limbah betalaktam setelah melalui proses fisika dilakukan proses pembasaan untuk memecah cincin betalaktam dengan menambahkan larutan kapur sampai mencapai pH diatas 11 kemudian dilanjutkan proses pengendapan sebelum air limbah tersebut dialirkan menuju pengolahan limbah induk untuk diproses secara bersama-sama dengan limbah non betalaktam. Proses selanjutnya adalah proses netralisasi dengan penambahan air kapur sampai mencapain pH 7-8. Penambahan larutan kapur ini dengan cara memasukkan dalam bak penampungan dan dilakukan sirkulasi terus menerus. Pada waktu sirkulasi kran air limbah menuju bak anerob ditutup, setelah diperkirakan air limbah di bak penampungan homogeny maka kran menuju ke bak anerob dibuka dan diatur debitnya.
c.       Proses Biologi
Proses ini merupakan penghilangan kontaminan-kontaminan oleh adanya aktivitas biologis. Pengolahan secara biologis dimaksudkan oleh adanya aktivitas biologis. Pengolahan secara biologis dimaksud untuk menghilangkan zat-zat organik biodegradable (mudah terurai secara biologi). Prinsip dari pengolahan dari biologi ini adalah penguraian zat organik oleh mikroorganisme baik oleh bakteri anaerobik maupun bakteri aerobik. Sebagai nutrien dipakai pupuk NPK. Dalam proses biologi dibagi menjadi 2 yaitu : proses aerob dan anaerob.
Ø  Proses Aerob
Overflow air limbah yang berasal dari proses anaerob akan mengalir ke dalam bak aerob, sehingga zat organik yang masih ada diuraikan kembali oleh bakteri aerobik. Sebagai nutrisi ditambahkan pupuk NPK secara kontinu sesuai dengan kebutuhan. Proses aerobic dilakukan pada bak terbuka dengan kedalaman kurang dari 3 m yang dilengkapi dengan aerator tipe injection, dengan lumpur aktif sebanyak kurang dari 20 % dari volume limbah dan proses berlangsung secara kontinu.
Ø  Proses anaerob
Air limbah setelah dinetralkan kemudian dipompakan ke bak anaerobik, dalam proses ini melibatkan bakteri anaerob untuk menguraikan zat-zat organik yang tekandung dalam air limbah tersebut menjadi zat0zat yang sederhana. Proses anaerobik dilakukan pada bak tertutup dengan kedalam >3m dan berjalan secara kontinu. Sebagai nutrisi ditambahkan pupuk NPK secara kontinu sesuai kebutuhan.
d.      Proses Pengendapan Proses ini bertujuan untuk mengendapkan partikel- partikel yang berasal dari proses aerobik. Endapan yang terbentuk dipompakan ke dalam bak aerasi yang bertujuan untuk mempertahankan jumlah lumpur yang ada, sedangkan beningan dialirkan ke bak biokontrol yang berfungsi sebagai pemantau sebelum air limbah tersebut dibuang ke badan air
e.        Bak Biokontrol
Bak ini berfungsi sebagai pemantau sebelum air limbah tersebut digunakan untuk menyiram tanaman dengan memelihara ikan mas sebagai indikator. Air yang mengalir ke dalam bak biokontrol, diperiksa secara rutin dua kali seminggu sesuai SK GUB. KDKI NO 582/1995 parameter yang diperiksa antara lain kendungan Chemical Oxygen Demand (COD), Biological Oxygen Demand (BOD), Total Solid Suspensi (TSS), pH, phenol dan zat organik (KmnO4)
.











BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.      limbah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber aktivitas manuusia maupun proses – proses alam atau belum mempunyai nilai ekomoni bahkan dapat menpunyai nilai ekonomi yang negative
2.      Adapun limah yang dihasilkan oleh industry farmasi adalah Limbah Cair, Limbah Padat,  Limbah Gas/Udara,  Limbah suara/getaran
3.      Proses yang diperlukan dalam pengelolahan limbah cair meliputi proses fisika, kimia,dan biologi.
4.      Pengelolaan limbah bertujuan untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan yang telah dan akan ditimbulkan oleh adanya pengeluaran limbah terutama yang berpotensi sebagai bahan berbahaya dan beracun (B3).
B.     SARAN
               Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk saran atau pun kritik dari pembaca sangat dibutuhkan untuk memperbaiki dan menambah literatur yang dapat digunakan dalam makalah ini.








DAFTAR PUSTAKA
Hasmawati, 2011. Laporan praktek kerja profesi apoteker di pt. Kimia farma
                        (persero) Tbk. Jakarta: Universita Indonesia

Priyambodo.b, 2007. Manajemen Farmasi Industri.Yogyakarta: Global pustaka
                        Utama.

Widjajanti, 1999. Baku mutu lingkungan makalah pelatihan penyusunan
                        RKL-RPL.Yogyakarta.





















PERTANYAAN
1.      Khaerunnisa    : bagaimana proses pengolahan limbah cair?
            JAWABAN
            Haswika          : limbah biasa atau limbah yang dihasilkan dari limbah bekas cuci tangan, mandi dibuang atau dalirkan kesaluran drainase biasa karena tidak dianggap membahayakan bagi lingkungan. Sementara limbah di hasilkan selama produksi ada dua macam yaitu ada limbah non betalactam dan limbah betalactam.
            Limbah betalactam sebelum digabungkan atau dicampur dengan limbah non betalactam terlebuh dahulu di pecahkan cincin betalactamnya yaitu dengan cara penambahan basa kuat yaitu NaOH, untuk meningkatkan Ph limbah mencapai Ph 10-12,  selanjutnya ditambahkan lagi HCl untuk membuat air limbah menjadi ph 7 atau netral.
Selanjutnya dilakukan Proses Biologi ini merupakan penghilangan kontaminan-kontaminan oleh adanya aktivitas biologis. Pengolahan secara biologis dimaksudkan oleh adanya aktivitas biologis. Pengolahan secara biologis dimaksud untuk menghilangkan zat-zat organik yang mudah terurai secara biologi. Prinsip dari pengolahan dari biologi ini adalah penguraian zat organik oleh mikroorganisme baik oleh bakteri anaerobik maupun bakteri aerobik. proses anaerob akan mengalir ke dalam bak aerob, sehingga zat organik yang masih ada diuraikan kembali oleh bakteri aerobik. Proses anaerob Air limbah setelah dinetralkan kemudian dipompakan ke bak anaerobik, dalam proses ini melibatkan bakteri anaerob untuk menguraikan zat-zat organik yang tekandung dalam air limbah tersebut menjadi zat-zat yang sederhana.
Kemudia Proses Pengendapan Proses ini bertujuan untuk mengendapkan partikel- partikel yang berasal dari proses aerobik., sedangkan beningan dialirkan ke bak biokontrol yang berfungsi sebagai pemantau sebelum air limbah tersebut dibuang ke badan air. Bak ini berfungsi sebagai pemantau sebelum air limbah tersebut digunakan untuk menyiram tanaman dengan memelihara ikan mas sebagai indikator. Air yang mengalir ke dalam bak biokontrol, diperiksa secara rutin .

2.      Iis rahima j      : apakah hanya NaOH yang dapat digunakan sebagai pemecah cincin betalactam?
JAWABAN
Ira lusiana        :limbah  cincin beta laktam sebelum di buang ke lingkungan terlebih dahulu harus memecah cincin beta laktam karena dapat membahayakan lingkungan. Cara pemecahan cincin betalaktam ada tiga cara yaitu :
a.       Hidrolisa dengan menaikkan pH sampai 10-12 (bisa dengan NaOH, KOH, larutan kapur atau basa kuat lainnya)
b.      Hidrolisa dengan penambahan asam
c.       Hidrolisa dengan penambahan mercuri chloride
Penggunaan cara dengan menahikkan pH sampai 10-12 menjadi salah satu alternative sebagian besar perusahaan karena dianggap lebih aman bagi peralatan unit pengolahan dan juga aman bai lingkungan serta mudah dalam penangannya. Jika hidrolisa dengan asam dikhawatirkan dapat merusak peralatan unit pengelohan karena sifat asam yang dapat mengakibatkan korosif, dan jika dengan mercuri chloride dikhawatirkan mercurynya tidak ramah atau tidak aman bagi lingkungan. Jadi bukan hanya NaOH yang bisa memecah cincin beta lactam, tetapi cara dan senyawa yang sering dingunakan adalan NaOH karna mudah, dan aman  bagi lingkungan.
3.      Fatriawati        : bagaimana cara mengolah limbah udara?
JAWABAN
Fatmawati       : Limbah udara di industry farmasi dihasilkan oleh debu selama produksi, uap lemari asam dilaboratorium, uap solventnproses film coating, dan asap steam boiler, generator listrik dan incinerator.
Upaya Pengelolaan Limbah gas atau pencemaran udara yaitu:
a.       Lemari asam dilengkapi dgn exhaust fan dan cerobong + 6 m dilengkapi dengan absorbent
b.      Solvent di ruang coating digunakan dust collector (wet system)
c.       Debu disekitar mesin produksi dipasang penyedot debu dan dust collector unit
d.      Asap dari Genset dan Incenerator dibuat cerobong asap + 6 meter
Serta disetiap ruang produksi menggunakan dust collector system yang akan mengolah limbah udara yang terdapat di industry farmasi. Sehingga untuk mengetahui apakah sudah layak untuk dibuang ke lingkungan yaitu harus meliputi kadar H2S, NH3, SO2, CO, NO2, O3, Total Solid Particle (TSP/debu), Pb (timbale) dengan menggunakan alat HVAC.
4.      Masita imas     : bagaimana fungsi dari dust collector system?
JAWABAN
Ira lusiana dan faharuddin hamuru     : dust collector system merupakan alat berfungsi untuk mengolah limbah udara agar aman bagi lingkunagan. Seperti kita ketahui di industry farmasi terdapat banyak sumber pencemaran udara baik dari proses produksi maupun dalam pengolahan limbah sehinnga membutuh sebuah alat yang dapat mengolah limbah udara menjadi udara yang aman untuk lingkungan.
5.      Luh ayu kensi  : cara mengetahui apabila lingkungan sudah tercemar limbah udara?
JAWABAN:
Haswika          : pada suatu industry pasti telah memiliki dust collector system untuk mengolah limbah udara agar aman bagi lingkungan. Tetapi ada kemungkinan jika suatu system atau alat tidak bekerja dengan baik (rusak), maka akan ada tanda-tanda awal atau pertanda bahwa telah terjadi pencemaran yaitu terciumnya bau busuk, akan terlihat kabut asap pada incinerator, adanya debu berterbangan, serta dapat menimbulkan bersin-bersin bagi yang alergi debu.


2 komentar:

  1. PAC atau Poly Aluminium Chloride adalah salah senyawa yang berfungsi sebagai koagulan.

    Bentuknya berupa serbuk/powder yang aman dan mudah larut di dalam air, yang digunakan pada proses penjernihan air.

    Pada pengolahan air, tujuan proses koagulasi adalah untuk memisahkan kontamin seperti kandungan berbentuk padat/solid yang sulit di pisahkan dengan proses Filtrasi.

    Tidak membuat air menjadi keruh ketika pemakaian berlebihan.
    Kami juga menyediakan bahan kimia umum lain untuk industri.
    PAC ( Poly Aluminium Chloride) Al2O3 ex. RRC
    Dapat digunakan untuk menjernihkan air.
    Packaging kemasan 1 zak (20 kg) di double karung.
    Tersedia juga dalam ukuran kemasan lainnya:
    - 1 kg
    Bersedia mengirim untuk seluruh wilayah di Indonesia.,Untuk informasi bisa menghubungi
    Tommy.k(081310849918)

    TERIMA KASIH

    BalasHapus
  2. Casinos Near Bryson City, Bryson City NC - MapYRO
    A 경기도 출장샵 map showing casinos and 충청북도 출장마사지 other 김해 출장샵 gaming facilities located near Bryson 양주 출장마사지 City, Bryson City NC, including property map 김천 출장샵 and reviews,

    BalasHapus