Sabtu, 08 November 2014

MAKALAH METABOLISME SEL


BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup, mulai makhluk hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur tumbuhan hewan, sampai makhluk hidup yang susunan tubuhnya kompleks seperti manusia. Di dalam proses ini, makhluk hidup dapat mengubah dan memakai senyawa dari sekitarnya untuk mempertahankan hidupnya.
Metabolisme meliputi proses sintetis (anabolisme) dan proses penguraian (katabolisme) senyawa atau komponen dalam sel hidup semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Hal lain yang penting dalam metabolisme adalah peranannya dalam peracunan atau detioksifikasi, yaitu mekanisme reaksi pengubahan zat yang beracun menjadi senyawa tak beracun yang dapat dikeluarkan dari tubuh.

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan metabolisme ?
b. Apa peranan enzim pada metabolisme ?
c. Sebutkan sifat cara kerja enzim ?
d. Bagaimana proses  katabolisme dan  anabolisme ?
e. Dimana terjadinya proses metabolisme ?

C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian metabolisme
b. Mengetahui apa saja sifat,fungsi dan cara kerja enzim
c. Mengetahui pengertian dan proses enzimatis pada katabolisme dan anabolisme
d. Mengetahui hasil anabolisme dan katabolisme














BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Metabolisme
Makhluk multiseluler, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas jutaan sel. Tiap sel memiliki fungsi tertentu untuk kelangsungan hidup suatu organisme. Untuk menjalankan fungsinya, sel melakukan proses metabolisme. Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel. Reaksi kimia ini akan mengubah suatu zat menjadi zat lain.
Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim. Metabolisme melibatkan banyak komponen (molekul –molekul) yang terdapat di dalam sel. Komponen yang memiliki keterkaitan erat dengan metabolisme diantaranya enzim dan ATP.

B.     Enzim
Enzim merupakan senyawa protein yang berfungsi sebagai biokatalisator yang di hasilkan di dalam sel. Struktur enzim terdiri dari:
a.       Apoenzimyaitu bagian enzim yang tersusun dari protein, yang akan rusak bila suhu terlampau panas (termolabil).
b.      Gugus Prostetik (Kofaktor), yaitu bagian enzim yang tidak tersusun dari protein, tetapi dari ion-ion logam atau molekul-molekul organik yang disebutkoenzim. Molekul gugus prostetik lebih kecil dan tahan panas (termostabil), ion-ion logam yang menjadi kofaktor berperan sebagai stabilisator agarenzim tetap aktif. Koenzim yang terkenal pada rantai pengangkutan elektron (respirasi sel), yaitu NAD (Nikotinamid Adenin Dinukleotida), FAD (Flavin Adenin Dinukleotida), SITOKROM.
Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel. Walaupun enzim dibuat di dalam sel, tetapi untuk bertindak sebagai katalis tidak harus berada di dalam sel. Reaksi yang dikendalikan oleh enzim antara lain ialah respirasi, pertumbuhan dan perkembangan, kontraksi otot, fotosintesis, fiksasi, nitrogen, dan pencernaan.



Enzim mempunyai sifat-siat sebagai berikut:

. Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.
2. Thermolabil, mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60º C, karena enzim tersusun dari  protein yang mempunyai sifat thermolabil.
3. Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim.


4. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya sangat cepat dan dapat digunakan berulang-ulang.
5. Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim), contoh ektoenzim: amilase, maltase.
6. Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada juga yang mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase, mengkatalisis pembentukan dan penguraian lemak.

lipase
Lemak + H2O ———————————> Asam lemak + Gliserol

7. Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif (permukaan tempat melekatnya substrat) hanya setangkup dengan permukaan substrat tertentu. Seperti gembok dengan kunci.
8. Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein tambahan yang disebut kofaktor.

Cara kerja enzim ada dua macam yaitu dengan model kunci gembok dan kecocokan terinduksi.
a.       Kunci gembok (lock and key)
Enzim dimisalkan sebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil yang dapat berikatan dengan substract. Bagian tersebut disebut sisi aktif. Substrat dimisalkan sebagai kunci karena dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim (gembok)


b.      Kecocokan terinduksi (induced fit)
Pada model ini, penempelan substrat pada sisi aktif enzim akan menginduksi perubahan sisi aktif enzim menjadi sesuai dengan bentuk substrat.

Faktor yang mempengaruhi kerja enzim
1. Temperatur
2. Perubahan PH
3. Konsentrasi Enzim dan Substrat
4.  Inhibitor Enzim








C. ATP (Adenosin Tri Phosphat)
Molekul ATP adalah molekul berenergi tinggi. Merupakan ikatan tiga molekulfosfat dengan senyawa Adenosin. Ikatan kimianya labil, mudah melepaskan gugus fosfatnya meskipun digolongkan sebagai molekul berenergi tinggi.
Perubahan ATP menjadi ADP (Adenosin Tri Phosphat) diikuti dengan pembebasan energi sebanyak 7,3 kalori/mol ATP. Peristiwa perubahan ATP menjadi ADP merupakan reaksi yang dapat balik.






D. Anabolisme/Asimilasi/Sintesis
Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis.

Contoh : fotosintesis (asimilasi C)
energi cahaya
6 CO2 + 6 H2O ———————————> C6H1206 + 6 02
               klorofil                                                                                               glukosa
                                                            (energi kimia)



1. Fotosintesis
      Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu
Yang digunakan dalam proses fotosintesis adalah spektrum cahaya tampak, dari ungu sampai merah, infra merah dan ultra ungu tidak digunakan dalam fotosintesis.
      Dalam fotosintesis, dihasilkan karbohidrat dan oksigen, oksigen sebagai hasil sampingan dari fotosintesis, volumenya dapat diukur, oleh sebab itu untuk mengetahui tingkat produksi fotosintesis adalah dengan mengatur volume oksigen yang dikeluarkan dari tubuh tumbuhan.


Ø  SintesisProtein
Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan membentuk molekul polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu polipeptida.
Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai dengan keperluannya. Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu zat (substansi) yang berperan penting sebagai "pengatur sintesis protein". Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA
.

Ø  Sintesis Lemak
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam metabolisme, ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat SALING  mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut. Lemak dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan protein dan seterusnya.
Ø  Sintesis Karbohidrat
Proses pada sintesis Karbohidra :
1.      Glikolisis
2.      Glikogenesis
3.      Glikogenelisis
4.      HMP shunt
5.      Glukoneogenesis


1.      GLIKOLISIS
Glikogen adalah polisakarida yang tersimpan dalam sel – sel hewan bersama dengan air dan digunakan sebagai sumber energi. Ketika pecah didalam tubuh, glikogen di ubah menjadi glukosa, sumber energi yang penting bagi hewan.
Banyak penelitian telah dilakukan pada glikogen dan perannya dalam tubuh, sejak itu glikogen di akui sebagai bagian pentingdari system penyimpanan energy tubuh.

2.      GLIKOGENESIS
Glikogenesis adalah proses penbentukan glikogen dari glukosa.
3.      GLIKOGENOLISIS
Proses penguraian Glikogen menjadi glukosa.


4.      HMP Shunt
Jalan lain disamping jalan Embden – Meyerhof untuk oksidasi glukosa. Fungsi utamanya adalah sinesia perantara penting seperti NADPH dan ribosa.
5.      GLUKONEOGENESIS
Glukoneogenesis adalah pembentukan glikosa atau glikogen dari sumber bukan karbohidrat. Jalan yang yang tersangkut dalam glukoneogenesisi terutama siklus asam nitrat dan kebalikan glikolisis. Substrat utamanya adalah asam amino glokogenik, laktat dan gliserol.

PigmenFotosintesis
Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik. Di dalam daun terdapat jaringan pagar dan jaringan bunga karang, pada keduanya mengandung kloroplast yang mengandung klorofil / pigmen hijau yang merupakan salah satu pigmen fotosintetik yang mampu menyerap energi cahaya matahari.
Dilihat dari strukturnya, kloroplas terdiri atas membran ganda yang melingkupi ruangan yang berisi cairan yang disebut stroma. Membran tersebut membentak suatu sistem membran tilakoid yang berwujud sebagai suatu bangunan yang disebut kantung tilakoid. Kantung-kantung tilakoid tersebut dapat berlapis-lapis dan membentak apa yang disebut grana Klorofil terdapat pada membran tilakoid dan pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid, sedang pembentukan glukosa sebagai produk akhir fotosintetis berlangsung di stroma.

a.       Reaksi terang
Pada tabun 1937 : Robin Hill mengemukakan bahwa cahaya matahari yang ditangkap oleh klorofil digunakan untak memecahkan air menjadi hidrogen dan oksigen. Peristiwa ini disebut fotolisis (reaksi terang). Reaksi terang mengubah energi cahaya menjadi energi kimiawi yang berupa ATP atau NADPH. Molekul pigmen dan protein yang melakukan reaksi terang ditemukan dalam membrane tilakoid dan termasuk molekul-molekul dari dua fotosistem dan rantai transpor electron.



b.      Reaksi gelap (Siklus Calvin )
H2 yang terlepas akan diikat oleh NADP dan terbentuklah NADPH2, sedang O2tetap dalam keadaan bebas. Menurut Blackman (1905) akan terjadi penyusutan CO2 oleh H2 yang dibawa oleh NADP tanpa menggunakan cahaya. Peristiwa ini disebut reaksi gelap.




Siklus Calvin yang terjadi dalam stroma kloroplas, menggunakan ATP dan NADPH untuk mengubah CO2  menjadi karbohidrat. Produk langsung dari siklus Calvin adalah gula berkarbon-tiga gliseraldehida 3-fosfat(G3P), enzim dalam kloroplas dan sitosol mengubah gula kecil ini menjadibermacam macam senyawa organic lainya. Siklus Calvinmengembalikan ADP,fosfat organik dan NADPHke reaksi terang.


2. Kemosintesis
Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya sebagai sumber energi. Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat mengadakan asimilasi C dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu.


E. Katabolisme (Dissimilasi)
Katabolisme adalah reaksi pemecahan atau pembongkaran senyawa kimia kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses respirasi, bila dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi.

Contoh Respirasi : C6H12O6 + O2 ——————> 6CO+ 6H2O + 688KKal.
(glukosa)

Contoh Fermentasi : C6H12O6  ——————> 2C2H5OH + 2CO2 + Energi.

a.       Respirasi
Reaksi respirasi merupakan reaksi katabolisme yang memecah molekul-molekul gula menjadi molekul anorganik berupa CO2 danH2O. Tujuan respirasi adalah untuk mendapatkan energi melalui proses glikolisis. Senyawa gula diperoleh dari proses fotosintesis.







Butiran amilum yang tersimpan dalam jaringan dan organ penyimpan cadangan makanan akan diubah kembali dalam bentuk glukosa fosfat di dalam sitoplasma sel.


Kemudian glukosa fosfat akan dipecah menjadi piruvat dan masuk ke dalam siklus Krebs. Selama glikolisis berlangsung dan dalam siklus Krebs akan dihasilkan gas CO2yang akan dikeluarkan dari dalam sel. Gas tersebut dengan berdifusi akan terkumpul dalam rongga-rongga antarsel dan bila tekanan telah cukup akan keluar dari jaringan.
Respirasi seluler adalah proses perombakan molekul organik kompleks yang kaya akan energi potensial menjadi produk limbah yang berenergi lebih rendah pada tingkat seluler. Pada respirasi sel, oksigen terlibat sebagai reaktan bersama dengan bahan bakar organik dan akan menghasilkan air, karbon dioksida, serta produk energi utamanya ATP. ATP (adenosin trifosfat) memiliki energi untuk aktivitas sel seperti melakukan sintesis biomolekul dari molekul pemula yang lebih kecil, menjalankan kerja mekanik seperti pada kontraksi otot, dan mengangkut biomolekul atau ion melalui membran menuju daerah berkonsentrasi lebih tinggi.

 Secara garis besar, respirasi sel melibatkan proses-proses yang disebut :

A.    Glikolisis (Gliko = gula, lisis=penguraian)
Bahan baku glikolisis adalah glukosa. Senyawa ini terdiri atas molekul karbon, hydrogen, dan oksigen dengan rumus molekul C6H12O6. Glikolisis merupakan proses penguraian glukosa menjadi dua molekul asam piruvat. Proses ini bersifat anaerob (tidak membutuhkan oksigen bebas) dan berlangsung di sitosol.



Tahapan Glikolisis adalah sebagai berikut.

1.    Fosforilasi glukosa oleh ATP

Penambahan satu fosfat oleh ATP tehhadap glukosa menghasilkan gluksa 6-fosfat, dan ATP berubah menjadi ADP. Peristiwa ini disebut forforilasiyang berlangsung dengan bantuan enzim heksokinase.
2. Penyusunan kembali, diikuti dengan forforilasi kedua. Hasil akhir dari forforilasi berupa fruktosa 1,6-bifosfat. Dari sinilah dimulai proses glikolisis.
3. Glikolisis dimulai dari perubahan fruktosa 1,6- bifosfat yang memiliki 6 buah C menjadi 2 gliseraldehida 3-fosfat (memiliki 3 buat atom C) dan dihidroksiaseton fosfat. Pembongkaran ini dibantu oleh enzim adolase.



4. Oksidasi yang diikuti dengan fosforilasi, menghasilkan 2 molekul NADH dan 2 molekul BPG yang masing-masing memiliki satu ikatan fosfat berenergi tinggi. 1,3- bifosfogliseraldehida diubah menjadi asam 1,3-bifosfogliserat (BPG) dengan bantuan enzim dehidrogenase.
5. Pelepasan fosfat berenergi tinggi dari 1,3 bifosfogliserat yang kemudian bereaksi dengan 2 molekul ADP menghasilkan 2 molekul ATP dan 2 molekul 3-fosfogliserat. Asam 1,3-bifosfogliserat berubah menjadi asam 3-fosfogliserat (3PG) karena kehilangan satu fosfat. Proses ini berlangsung dengan bantuan enzim fosfogliserokinase.
6. Pelepasan air menghasilkan 2 molekul fosfoenol piruvat yang masing-masing memiliki ikatan fosfat berenergi tinggi. Asam 3-fosfogliserat (3PG) diubah menjadi asam 2-fosfoenolgliserat (2PG) oleh enzim fosfogliseromutase. Kemudian enzim enolase dan ion Mg mengubah asan 2-fosfoenolgliserat
(2PG) menjadi fosfoenol piruvat (PEP).
7. Pelepasan fosfat berenergi tinggi dari fosfoenolpiruvat yang kemudian diterima oleh 2 molekul ADP menghasilkan 2 molekul ATP dan 2 molekul asam piruvat. Proses ini dibantu enzim piruvatkinase.

Jadi produk yang dihasilkan pada glikolisis adalah 2 molekul asan piruvat, 2 molekul  ATP dan 2 molekul NADH.





B. Dekarboksilasi oksidatif
Apabila asupan oksigen kedalam sel tercukupi asam piruvat akan memasuki mitokondria dan diubah menjadi senyawa dengan dua atom karbon, yaitu: asetil koenzim A atau asetil ko-A. tahapan ini terjadi diruang antara membrane mitokondria. Untuk membawa asam piruvat dari sitosol ke mitokondria membutuhkan dua molekul ATP.
Produk yang dihasilkan pada dekarboksilasi oksidatif adalah 2 molekul asetil ko-A, 2 molekul CO2 dan dua molekul NADH.




C. Siklc us Krebs atau siklus asam sitrat
Proses ini pertama kali ditemukan oleh Sir Hans Adolf Krebs (1930). Siklus Krebs disebut juga asam sitrat atau siklus asam trikarboksilat. Tahapan ini terjadi di matrik mitokondria. Asetil ko-A direaksikan dengan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat dan membebaskan ko-A. selanjutnya terjadi serangkaian reaksi kimia yang meregenerasi asam sitrat kembali menjadi assam oksaloasetat. Tahapan siklus krebs adalah sebagai berikut :
a. Asetil ko-A akan bereaksi dengan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat. Ko-A dibebaskan kembali.
b. Asam sitrat bereaksi dengan NAD membentuk asam α- ketoglutarat dan membebaskan CO.
c. Asam α- ketoglutarat bereaksi dengan NAD membentuk asam suksinat dan ATP. Selain itu, asam α- ketoglutarat akan bereaksi dengan ADP dan asam Fosfat anorganik membentuk NADH, CO2, dan ATP.
d. Asam suksenat bereaksi dengan FAD membentuk asam malat dan FADH2.
e. Asam malat bereaksi dengan NADmembentuk asam oksaloasetat untuk kembali bereaksi dengan molekul asetil ko-A. reaksi ini membebaskan NADH.



D.  Transpor elektron
Rantai transpor elektron menerima elektron dari produk hasil perombakan glikolisis dan siklus Krebs dan mentransfer elektron dari satu molekul ke molekul lain langkah ketiga respirasi, rantai transpor elektron menerima elektron dari produk hasil perombakan kedua langkah yang pertama tersebut dan melewatkan elektron ini dari satu molekul ke molekul lain. Pada akhir rantai ini, elekrton digabungkan dengan ion hidrogen dan oksigen molekuler untuk membentuk air. Energi yang dilepas pada setiap langkah rantai tersebut disimpan dalam bentuk yang digunakan oleh mitokondria untuk membuat ATP. Modus sistesis ATP ini disebut fosforilasi oksidatif karena sintesis ini digerakkan oleh reaksi redoks yang mentransfer elektron dari makanan ke oksigen.
Tempat transpor elektron dan fosforilasi oksidatif ialah membran dalam mitokondria. Fosforilasi oksidatif bertanggung jawab atas hampir 90 % ATP yang dihasilkan oleh respirasi. Sejumlah kecil ATP dibentuk langsung dalam beberapa glikolisis dan siklus krebs oleh mekanisme yang disebut fosforilasi tingkat substrat. Energi yang dilepaskan dari setiap pelepasan elektron tersebut digunakan untuk membuat ATP.



Respirasi menukar satuan energi yang besar yang ditumpuk dalam glukosa dengan suatu perubahan kecil ATP, yang lebih praktis untuk digunakan sel dalam melakukan kerjanya. Untuk setiap molekul glukosa yang dirombak menjadi karbon dioksida dan air oleh respirasi, sel ini menghasilkan kira-kira 38 molekul ATP.



Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi dapat di bedakan menjadi dua bagian yakni : faktor dalam sel itu sendiri dan faktor di luar sel seperti suhu, kadar O2, kadar air, dan cahaya.

a.      Fermentasi
Dalam keadaan normal, respirasi seluler organisme dilakukan melalui proses fosforilasi oksidatif yang memerlukan oksigen bebas. Sehingga hasil ATP respirasi sangat tergantung pada pasokan oksigen yang cukup bagi selnya. Tanpa oksigen elektronegatif untuk menarik electron pada rantai transport electron, fosforilasi oksidatif akan terhenti.
Akan tetapi, fermentasi memberikan suatu mekanisme sehingga sebagian sel dapat mengoksidasi makanan dan menghasilkan ATP tanpa bantuan oksgen. Misalnya, pada tumbuhan darat yang tanahnya tergenang air sehingga akar tidak dapat melakukan respirasi aerob karena kadar oksigen dalam rongga tanah sangat rendah.

Secara prosedural, fermentasi merupakan suatu perluasan glikolisis yang dapat menghasilkan ATP hanya dengan  fosforilasi tingkat substrat sepanjang terdapat pasokan NAD+ yang cukup untuk menerima electron selama langkah oksidasi dalam glikolisis. Mekanisme fermentasi tidak dapat mendaur ulang NAD+  dari NADH karena tidak mempunyai agen pengoksidasi (kondisi anaerob). Sehingga yang terjadi adalah NADH melakukan transfer electron ke piruvat atau turunan piruvat. Berikut bahasan terhadap dua macam fermentasi yang umum yaitu fermentasi alcohol dan fermentasi asam laktat.






a.            Fermentasi alcohol

Fermentasi alkohol biasanya dilakukan oleh ragi dan bakteri yang banyak digunakan dalam pembuatan bir dan anggur. Pada Fermentasi alkohol, piruvat diubah menjadi etanol dalam dua langkah.



 Langkah pertama menghidrolisis piruvat dengan molekul air sehingga melepaskan karbondioksida dari piruvat dan mengubahnya menjadi asetaldehida berkarbon dua. Dalam langkah kedua, asetaldehida direduksi oleh NADH menjadi etanol sehingga meregenerasi pasokan NAD+ yang dibutuhkan untuk glikolisis.

b.      Fermentasi asam laktat

Fermentasi asam laktat banyak dilakukan oleh fungi dan bakteri tertentu digunakan dalam industri susu untuk membuat keju dan yogurt. Aseton dan methanol merupakan beberapa produk samping fermentasi mikroba jenis lain yang penting secara komersil. Dalam fermentasi asam laktat, piruvat direduksi langsung oleh NADH untuk membentuk laktat sebagai produk limbahnya, tanpa melepaskan CO2. Pada sel otot manusia, fermentasi asam laktat dilakukan apabila suplay oksigen tubuh kurang. Laktat yang terakumulasi sebagai produk limbah dapat menyebabkan otot letih dan nyeri, namun secara perlahan diangkut oleh darah ke hati untuk diubah kembali menjadi piruvat.














BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pemaparan saya diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh. Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang bertujuan agar sel tersebut mampu untuk tetap bertahan hidup, tumbuh, dan melakukan reproduksi. Semua sel penyusun tubuh makhluk hidup memerlukan energi agar proses kehidupan dapat berlangsung. Sel-sel menyimpan energi kimia dalam bentuk makanan kemudian mengubahnya dalam bentuk energi lain pada proses metabolisme.
Proses metabolisme di dalam sel melibatkan aktivitas sejumlah besar katalis biologik yang disebut enzim dan berlangsung melalui Respirasi (katabolisme) dan sintesis (anabolisme).

B.     Saran
Semoga apa yang kami paparkan diatas dapat bermanfaat bagi kita semua.
Setelah mempelajarinya kita bias lebih menghargai dalam mengapresiasi kerja enzim yang sangat membantu dalam proses metabolism dalam tubuh kita.
Dengan kepedulian tersebut kita lebih menjaga tubuh kita dari serangan parasit yang menghalangi kerja normal dalam tubuh.