Senin, 25 Juli 2016

Laporan Praktikum Farmakognosi Pembuatan herbarium

BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Akar, batang, daun, serta bagian-bagian tumbuhan lainnya merupakan bagian-bagian yang secara langsung berguna untuk mempertahankan kehidupan tumbuhan itu sendiri selama masa pertumbuhannya. Oleh sebab itu, alat-alat tersebut seringkali dinamakan pula alat-alat pertumbuhan atau alat-alat vegetatif.
Sebelum suatu tumbuhan mati, biasanya telah dihasilkan suatu alat yang nanti akan dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Alat-alat demikian dinamakan alat perkembangbiakan (organum reproductivum), yang dibedakan dalam dua golongan diantaranya yang bersifat vegetatif dan yang bersifat generatif. Proses perkembangbiakan ini terjadi melalui penyerbukan yang terjadi di bunga.
Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi, kemudian akan diikuti oleh pembuahan, maka meyebabkan bakal buah akan menjadi buah, dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji. Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah. Sedangkan, pada umumnya setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur.


B.        Tujuan
1.         Mengetahui apa yang dimaksud herbarium dan cara pembuatannya.
2.         Mengetahui langkah-langkah pembuatan herbarium dan dapat membuat herbarium dari berbagai tanaman obat.
3.         Mengetahui kegunaan dari tanaman obat yang telah dibuat herbarium.
C.      Prinsip Dasar
Herbarium  berasal  dari  kata  hortus  dan  botanicus,  artinya  kebun  botani  yang dikeringkan. Dengan kata lain, herbarium juga dapat diartikan dengan sekumpulan contoh tumbuhan yang dikeringkan (diawetkan) dengan cara-cara khusus. Secara umum ada dua jenis herbarium, yaitu herbarium kering dan herbarium basah. Kegunaan dari herbarium itu sendiri antara lain
a.       Material penelitian
b.      Alat pembantu dalam mengidentifikasi tanaman dan mengetahui kegunaan dari tanaman tersebut
c.       Sebagai bukti keanekaragaman
d.      Sebagai salah satu sarana dokumentasi



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.      HERBA
Herba adalah sebagian atau keseluruhan organ-oragan dari tanaman yang dapat digunakan sebagai obat. Simplisia terdiri daun dan batang, kadang-kadang ada bunga, cabang, ranting, dan akar. Herba adalah semua tumbuhan yang tingginya sampai 2 meter, kecuali permudaan pohon atau seedling, sapling dan tumbuhan tingkat rendah biasanya banyak di temukan di tempat yang ternaungi kecuali pada tempat yang sangat gelap di hutan. Salah satu jenis herba yang akan dibahas pada praktikum ini yaitu herba sambiloto (Richard, 1981).
B.       Herba Sambiloto
1.    Gambar tanaman
 









2.      Klasifikasi (Dhesy. 2010)     
Regnum        : Plantae
Divisio          : Spermatophyta
Subdivisio     : Magnoliophyta
Kelas             : Monoliopsida
Ordo             : Mamiales
Familia          : Acanthaceae
Genus            : Andrographis
Spesies          : Andrographis paniculata N.
3.      Morfologi
Batang tidak berambut, tebal 2mm sampai 6mm, berbentuk persegi empat, batang bagian atas seringkali dengan sudut agak berusuk. Daun bersilang berhadapan, umumnya terlepas dari batang, bentuk langset sampai bentuk lidah tombak, panjang 2cm sampai 7cm, lebar 1cm sampai 3cm, rapuh tipis, tidak berambut, pangkal daun runcing, ujung meruncing, tepi daun rata. Permukaan berwarna hijau tua atau hijau kecoklatan, permukaan bawah berwarna hijau pucat. Tangkai daun pendek. Kelopak bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak, panjang 3mm sampai 4mm, dan berambut. Daun mahkota berwarna putih sampai keunguan. Buah berbentuk jorong, pangkal dan ujung tajam, panjang ± 2cm lebar ± 4mm, kadang-kadang pecah secara membujur menjadi 4 keping. Permukaan luar kulit buah berwarna hijau tua sampai hijau kecoklatan, permukaan dalam berwarna putih atau putih kelabu. Biji agak keras, panjang 1,5mm sampai 3mm, lebar ± 2mm. permukaan luar berwarna coklat muda bertonjol-tonjol. Pada penampang melintang biji terlihat endosperm berwarna kuning kecoklatan lembaga berwarna putih kekuningan. (Prabawati, Ghani. 2014)
4.      Manfaat
Tanaman sambiloto digunakan untuk mencegah pembetukkan radang, memperlancar air seni (diuretik), kencing manis dan terkena racun. Kandungan senyawa kalium memberikan khasiat menurunkan tekanan darah (Plantamor. 2012.)
5.      Kandungan
Tanaman sambiloto mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan homoandrografolid. Juga terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral ( kalsium, kalium, natrium), asam kresik, dan damar (Plantamor. 2012.)
C.      Herba Pletekan
1.      Gambar
 
2.      Klasifikasi Pletekan  (Setiadi, 1998)
Kingdom        : Plantae                     
Divisi              : Magnoliophyta
Kelas              : Magnoliopsida
Ordo               : Scrophulariales
Family            : Acenthaceae
Genus             : Ruellia
Spesies           : Ruellia tuberose L.
3.    Morfologi (Napitupulu dan Hidayat, 2015)
Merupakan herba tegak dengan tinggi mencapai ± 1 m dan memiliki banyak percabangan, daunya berbentuk bulat telur dengan ujung tumpul, tipis, permukaan daun rata, tulang daun menyirip, batang berbentuk segiempat tumpul, berwarna hijau keunguan, permukaanya tertutup rambut-rambut yang halus dan pendek, bunganya memiliki ±4-5 cm, dengan tabung bunga yang panjang ±5-6 cm, mahkota bunga yang sudah layu dan terlepas dari dasar bunga.
4.    Manfaat (Hariana anief, 2013)
Obat kencing batu dan jantung koroner
5.    Kandungan (Hariana anief, 2013)
Akar pletekan              : saponin dan flavonoid
Daun pletekan             : saponin dan polifenol


D.    Tanaman Kopi
1.      Gambar
2.      Klasifikasi
Kingdom       : Plantae
Devisi            : Magnoliophyta
Kelas              : Magnoliopisida
Ordo              : Gentianacya
Family            : Rubiaceae
Genus                        : Coffea
Spesies           : Coffea arabica
3.      Marfologi
Akar bijinya berkeping dua sehingga memiliki akar tunggang, Batang tegak lurus keatas dan beruas-ruas hampir pada tiap tumbuh kuncup-kuncup pada batang cabang daun berbentuk jorong tumbuh pada batang pangkal daun memiliki tepi yang tidak perna bertemu terpisah oleh pangkal ujung tangkal daun yang berbentuk tumpul. Bunga terletak pada ketiak daun dan membentuk rangkaian bergerombol. Biji kopi tumbuhan dengan biji tertutup.
4.  Senyawa Kimia
            Kafein; trineline, protein danasam amino,Karbohidrat; Glikosidalemakdanturunanya, Mineral; Asamklogenat, asamalifatis
5.      Manfaat
Mencegah kanker, meningkatkan stamina,mengurangi resiko diabetes.
E.     Jambu Biji
1.      Gambar
            
2.      Klasifikasi
Regnum                  : Plantae
Divisi                      : Magnoliophyta
Kelas                       : Magnoliopsida
Ordo                       : Myrtales
Famili                      : Myrtaceae
Genus                     : Psidium
Spesies                    : Psidium guajava L.
3.      Morfologi
Tanaman ini termasuk pohon yang tingginya mencapai 10 meter dan mempunyai banyak percabangan. Pepagan halus, warna merah agak coklat. Daun berhadapan, helaian daun elips atau lonjong sampai bundar telur, sebelah bawah daun berbulu halus. Perbungaan soliter atau 2-3 bunga terdapat dalam satu tangkai, muncul di ketiak daun, berwarna putih. Buah bulat satu-satu sebesar bola tenis yang agak meruncing ke pangkal, warna buah hijau sampai kuning, wangi dan rasanya manis, kalau sudah tua atau matang. Buah mengandung banyak biji kecil-kecil seperti kerikil berwarna coklat kemerahan (Napitupulu dan Hidayat, 2015).
4.      Manfaat
Daun jambu biji dikenal sebagai bahan obat tradisional untuk batuk dan diare. Daun jambu biji sudah dikenal sejak dahulu sebagai pencegah dan mengurangi diare. Manfaat jambu biji, yaitu untuk menjaga kesehatan jantung dan pebuluh darah, mencegah munculnya kanker, memperkuat daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, meningkatkan kesehatan gigi, gusi dan pembuluh kapiler, serta membantu penyerapan zat besi dan penyembuhan luka. Jambu biji juga berkhasiat antiradang, antidiare, dan menghentikan pendarahan, misalnya pada penderita demam berdarah (Napitupulu dan Hidayat, 2015). Bagian tanaman jambu biji yang bisa digunakan sebagai obat adalah akar, buah, daun, dan ranting muda. Buahnya berkhasiat antioksidan. Daun jambu biji mempunyai khasiat pengelat (astrigen), antidiare, antiradang, menghentikan pendarahan (hemostatis) dan sebagai peluruh haid (Hariana, Arief, 2013).
5.      Kandungan
`Daun jambu biji mengandung tanin, eugenol (minyak atsiri), minyak lemak, damar, zat samak, triterpinoid, dan asam afel. Buahnya mengandung beta karoten disamping asam amino (triptofan, lisin), kalsium, fosfor, besi, belerang, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C yang tinggi (Hariana, Arief, 2013).




BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Alat dan Bahan
1.        Alat yang digunakan antara lain :
a.     Gunting
b.     Solasi bening
c.     Double tip
d.    Karton
2.        Bahan yang digunakan antara lain :
a.     Alkohol 96%
b.    Herba Jambu Biji
c.     Sambiloto
d.    Kopi
e.     Pletekan
B.     Langkah Kerja
1.      Diambil tumbuhan yang akan di buat herbarium
2.      Dibersihkan dari tanah dan kotoran yang melekat pada tumbuhan
3.      Direndam tumbuhan di dalam baskom yang berisi alkohol 96% selama 5 menit
4.      Diangin-anginkan hingga kering
5.      Ditempel di atas kertas karton, dengan solasi bening
6.      Dipres dengan cara ditindis di bawah beban yang lebih berat



BAB IV
PEMBAHASAN
Herba adalah tanaman kecil yang berbatang lunak, tingginya hanya beberapa centimeter sampai beberapa meter. Yang termasuk golongan herba ini adalah sebagian atau keseluruhan organ-organ dari tanaman yang dapat digunakan sebagai obat. Adapun herba akan dibuat herbarium adalah Psidium guajava L.
Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan melalui metoda tertentu dan dilengkapi dengan data-data mengenai tumbuhan tersebut. Kegunaan herbarium secara umum antara lain, sebagai pusat referensi, sebagai lembaga dokumentasi, dan sebagai pusat penyimpanan data.
Kelebihan dari Herbarium kering dibandingkan dengan herbarium basah adalah dapat bertahan lama hingga ratusan tahun, namun herbarium kering juga memiliki kelemahan yaitu spesimen mudah mengalami kerusakan akibat perawatan yang kurang memadai maupun karena frekuensi pemakaian yang cukup tinggi untuk identifikasi dan pengecekan data secara manual,  tidak bisa diakses secara bersama-sama oleh berberapa orang, biaya besar, tidak bisa diakses sewaktu-waktu dan tidak dapat diakses dari jarak jauh.
Pembuatan herbarium ini menggunakan alkohol 96%, hal ini bertujuan agar herbarium tidak mudah dirusak oleh mikroba. Untuk mendapatkan hasil yang optimum sebaiknya bahan yang akan diherbariumkan dipres selama dua minggu. Herbarium kering yang baik adalah herbarium yang lengkap organ vegetatif dan organ generatifnya. Selain itu kerapian herbarium juga akan menentukan nilai estetikanya serta faktor-faktor yang mempengaruhi koleksi herbarium adalah lama pembuatan herbarium, tempat penyimpanan dan faktor lingkungan seperti suhu.




BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami berikan yaitu:
1.      Herba adalah tanaman kecil yang berbatang lunak, tingginya hanya beberapa centimeter sampai beberapa meter.
2.      Yang termasuk golongan herba ini adalah sebagian atau keseluruhan organ-organ dari tanaman yang dapat digunakan sebagai obat contohnya yaitu Psidium herba , tanaman kopi
3.      Pada pembuatan herba dilakukan dua macam pengeringan yaitu pengeringan alamiah dan pengeringan buatan
B.     Saran
Dalam pembuatan herbarium, setelah penambahan alkohol 96% sebaiknya langsung dipres karena herbarium akan cepat mengering, dan daun-daunnya menggulung. Sehingga membuat herbarium menjadi rusak.




DAFTAR PUSTAKA
Eliyanoor, Benbasyar.2012. Penuntun Praktikum Farmakognosi Mikroskopik Dan Makroskopik. Jakarta: Binu Ilmu Mandiri.
Hariana, Arief. 2013. 262 Tumbuhan Obat. Jakarta : Penebar Swadaya
Napitupulu dan Hidayat. 2015. Kitab Tumbuhan Obat. Jakarta : AgriFlo
Hirupbagja, 2009. Morfologi Tanaman Padi.avalaible blogspot.com (Di akses 28 April 2015).
Nafiul, 2013. Peningkatan Ketahanan Pangan Dengan Swasembada Beras.avalaibel wordpress.com ( Di akses 28 April 2015).
Nangiman,2014. Kandungan dan manfaat padi.avalaibel blogspot.com (Di akses 28 April 2015).
Plantamor, 2012. Klasifikasi Tanaman.avalaible www.plantamor.com ( Di akses 28 April 2015).