MAKALAH
TEKNOLOGI
FARMASI
PENGOLAHAN
LIMBAH DI INDUSTRI FARMASI
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK
I / KELAS A
1.
FAHARUDDIN F.14.0
(menjawab)
2.
FATMAWATI F.14.0
(menjawab)
3.
HASWIKA F.14.055(menjawab)
4.
IRALUSIANA F.14.0(menjawab)
5.
INRI LUZI SITORUS F.14.O
6.
KARLINA F.14.0(pembaca
materi)
7.
LELIANTI F.14.0(moderator)
DOPLOMA-III AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
KENDARI
2016
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT,
karena dengan rahmatnya, Karunia, dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun
makalah ini sehingga selesai pada waktunya.
Makalah yang berjudul “PENGOLAHAN LIMBAH DI INDUSTRI
FARMASI” ini disusun dan dibuat
berdasarkan materi yang telah dirangkum dari sumber yang tepercaya. Selain
untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi farmasi, pembuatan makalah ini
bertujuan agar dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Penulis
mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua.
Ucapan terima kasih tak lupa penulis sampaikan kepada yang telah membantu kami dalam penyusunan
makalah ini. Akhir kata, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Ucapan maaf dari
penulis sendiri apabila terjadi kesalahan pengetikan kata dan isi dalam makalah
ini. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Kendari, 22 Mei 2016
penulis,
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………......…i
DAFTAR
ISI............................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………........1
A.
LATAR BELAKANG…………………………………………….....……1
B.
RUMUSAN MASALAH…………………………………………........….2
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………...…..3
A. PENGERTIAN
LIMBAH………………………....................... …………3
B.
BAKU MUTU LINGKUNGAN…………………............................……..4
C. DOKUMEN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN………………...…........5
D.
LIMBAH INDUSTRI FARMASI ...................................................……....6
E.
PENGOLAHAN LIMBAH DI PT.KIMIA
FARMA……………...……..13
BAB III PENUTUP………………………………………………………...….…17
A.
KESIMPULAN……………………………………………………..……17
B.
SARAN……..…………………………………………………………....17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PEBDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Pembangunan industry
farmasi merupakan salah satu wujud pembangunan bidang kesehatan yang memiliki strategi
dalam pengadaan obat-obatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Di samping peranannya dalam
pembangunan di bidang kesehatan tersebut, kegiatan industry farmasi juga
memiliki potensi untuk menimbulkan berbagai dampak terhadap lngkungan, baik
terhadap aspek fisik, kimiawi, biologis, serta aspek social ekonomi-budaya.
Menyadari bahwa sesiap kegiatan pembangunan akan menimbulkan dampak positif dan
negative, maka disinilah arti penting pembanguan berwawasan lingkungan dimna dampak
negative yang dihasilkan dapat dikurangi sekecil mungkn.
Ekosistem dimana manusia dan
sumber daya alam berada di dalamnya harus dijaga kelestariannya agar sumber
daya yang dimanfaatkan tidak rusak dan kemampuannya tetap berkesinambungan.
Dengan menciptakan hubungan yang serasi antara lingkungan dan kegiatan manusia.
Pengolaan lingkungan adalah
upaya terpadu dalam penfaatan, penataan, pengawasan, pengendalian, pemulihan,
dan pembangunan lingkungan. Kegiatan kegiatan industry, sebagaimana industry farmasi,
memiliki potensi pencemaran lingkungan baik di udara, air, maupun tanah akibat
pembuangan limbah cair, padat, maupun gas yang berupa asap, partikel debu dan
gangguan kebisingan. Dengan timbulnya pencemaran tersebut maka kualitas
lingkungan akan turun sehingga tidak
dapat berfungsi lagi sesuai peruntukkannya. Akibat dari penurunan kualitas
lingkungan tersebut, dapat mempengaruhi
kehidupan manusia atau mahluk hidup lainnya. Oleh karena itu, pengendalian
pencemaran lingkungan menjadi sangat penting dan harus dilaksanakan dalam
sebuah industry.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa
yang dimaksud dengan limbah?
2. Bagaimana
dokumen pengelolaan limbah?
3. Darimana
sumber pencemaran di industry farmasi?
4. Bagaimana
pengelolaan limbah di industry farmasi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN LIMBAH
limbah
adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber aktivitas manuusia
maupun proses – proses alam atau belum mempunyai nilai ekomoni bahkan dapat
menpunyai nilai ekonomi yang negative.
Limbah
industri adalah salah satu penghasil limbah bahan berbahaya dan beracun (B3),
yaitu sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau
beracun karena sifat atau konsistensinya dan atau jumlahnya baik secara
langsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup serta membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahkluk hidup
lainnya. Adapun limah yang dihasilkan oleh industry farmasi adalah sebagai
berikut:
a. Limbah
Cair
b. Limbah
Padat
c. Limbah
Gas/Udara
d. Limdah
suara/getaran
Pengelolaan
limbah bertujuan untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan yang telah dan
akan ditimbulkan oleh adanya pengeluaran limbah terutama yang berpotensi
sebagai bahan berbahaya dan beracun (B3).
B.
BAKU
MUTU LINGKUNGAN
Baku
mutu lingkungan adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi atau
komponen yang ada atau harus ada dan unsur pencemaran yang ditenggang
keberadaanya dalam sumber daya yang merupakan unsur lingkungan hidup. Sumber
daya merupakan unsure lingkungan hidup terdiri atas sumber daya alam non hayati
dan sumber daya buatan.
Baku
mutu lingkungan sering disebut juga sebagai standar lingkungan meliputi baku
mutu lingkungan Ambien (ambient standar) dan baku mutu emisi (Emission
standard). Penetapan baku mutu emisi misalnya baku mutu limbah , harus
dikaitkan dengan kualitas ambient dan baku mutu ambient. Mutu ambien, biasanya
hanya satu golongan saja, namun dapat diubah-ubah tergantung kebijaksanaan atau
toleransi pemerintah.
C. DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Setiap
rencana usaha/kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup wajib dengan
dokumen AMDAL (Analisi Dampak Lingkungan)termasuk industry farmasi.
Dalam
penyusunan Dokuman Pengelolaan Lingkungan, terdapat beberapa istilah yang
sering dijumpai. Berikut adalah pengertian beberapa istilah tersebut :
a. AMDAL
(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) adalah Kajian mengenai dampak besar
dan penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
b. Dampak
Lingkungan Hidup, Pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan
oleh suatu usaha dan/atau kegiatan.
c. Dampak
Besar dan Penting, Perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang
diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan. Kriteria Dampak Besar dan
Penting tersebut tergantung dengan:
1. Jumlah
manusia yang terkena dampak
2. Luas
wilayah sebaran dampak
3. Intensitas
dan lamanya dampak berlangsung
4. Banyaknya
komponen lingkungan lainnya yg terkena dampak
5. Sifat
Kumulatif dampak
6. Berbalik
(reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak
d. Dokumen
AMDAL terdiri dari :
1.KA-ANDAL
(Kerangka Acuan ANDAL) adalah ruang lingkup studi AMDAL yang merupakan hasil
pelingkupan yang disepakati oleh pemrakarsa/penyusun AMDAL dan komisi AMDAL
2.ANDAL
(Analisis Dampak Lingkungan) Adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang
dampak besar dan penting suatu kegiatan yang direncanakan
3.RKL
(Rencana Pengelolaan Lingkungan) Adalah dokumen yg memuat upaya mencegah,
mengendalikan dan menanggulangi dampak besar dan penting terhadap lingkungan
akibat suatu kegiatan.
4. RPL
(Rencana Pemantauan Lingkungan) Adalah dokumen yg memuat upaya pemantauan
komponen lingkungan yang terkena dampak besar dan penting akibat kegiatan yang
direncanakan dengan menggunakan indikator tertentu yg ditentukan oleh peraturan
per-UU-an (baku mutu lingkungan).
5. UKL/UPL
(Upaya Pengelolaan Lingkungan/Upaya Pemantauan Lingkungan) UKL/UPL
(Upaya Pengelolaan Lingkungan/Upaya Pemantauan Lingkungan) adalah dokumen
pengelolaan lingkungan yang digunan bagi rencana usaha atau kegiatan yang tidak
ada dampauk besar usaha atau kegiatan penting, dan/atau secara teknologi sudah
dapat dikelola dampak pentingnya.
6.SPPL
(Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan) merupakan dokumen pengelolaan
lingkungan untuk kegiatan Non AMDAL & UKL/UPL
D.
SUMBER
PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI FARMASI
1.
Limbah
Gas/Pencemaran udara
Pencemaran udara adalah masuknya gas dan
senyawa asing kedalam udara sehingga menyebabkan kwalitas udara menurun atau
membahayakan kehidupan makhluk hidup atau tidak sesuai lagi peruntukannya.
Penyebab terjadinya pencemaran udara dibedakan mennjadi dua yaitu aktivitas
alamiah, misalnya letusan gunung berapi, keadaan klimatogis dan gas-gas yang
timbul akibat kegiatan alamiah. Yang kedua aktivitas manusia seperti pencemaran
akibat kegitan industry, rumah tangga, sumber tenaga atau perang. Limbah udara
di industry farmasi dihasilkan oleh debu selama produksi, uap lemari asam dilaboratorium,
uap solventnproses film coating, dan asap steam boiler, generator listrik dan
incinerator.
Upaya
Pengelolaan Limbah gas atau pencemaran udara yaitu:
1. Lemari
asam dilengkapi dgn exhaust fan dan cerobong + 6 m dilengkapi dengan
absorbent
2. Solvent
di ruang coating digunakan dust collector (wet system)
3. Debu
disekitar mesin produksi dipasang penyedot debu dan dust collector unit
4. Asap
dari Genset dan Incenerator dibuat cerobong asap + 6 meter
(
Pemantauan
Kualitas udara di dalam dan diluar lingkungan industri, meliputi kadar H2S, NH3,
SO2, CO, NO2, O3, Total Solid Particle
(TSP/debu), Pb (timbale)
2.
Limbah
Padat
Pencemaran limbah padat adaalah mesuknya benda-bebda
padat ke dalam lingkungan sehingga menyebabkan kualitas lingkungan menurun atau
membahayakan kehidupan makhluk hidup atau tidak sesuai lagi dengan
peruntukannya.
Sumber
Pencemaran yang dihasilkan antara lain :
a. Obat
kadaluarsa
b. Kegiatan
produksi meliputi debu bahan formulasi yang terkumpul dari Dust Collector dan
Vaccum Cleaner, bekas kemasan bahan baku,pembantu dan kemasan yang rusak
c. Kegiatan
laboratorium meliputi sampah medis agar dan sampel kadaluarsa
d. Kegiatan
kantin karyawan berupa kotoran atau sampah dapur
e. Kegiatan
administrasi perkantoran berupa arsip-arsip kadaluarsa
f. Sampah
kebun atau halaman
Adapun
Upaya Pengelolaan limbah padat yaitu Lingkungan:
a. Limbah
padat Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)
Ø Limbah
padat B3 berupa sisa granul, bahan baku rejected, produk
jadi rejected nonbetalactam, debu dari dust collector. Limbah
tersebut dimusnahkan dengan double burner incerinator. Dengan pembakaran
ganda, asap sisa pembakaran tidak lagi mengandung bahan berbahaya yang bisa
mencemari udara.
Ø Limbah
padat non B3
a. Sampah
domestik dibuatkan tempat sampah
b. Sisa
– sisa kertas, karton, plastik dan aluminium foil dikumpulkan kemudian dijual
ke pengumpul sampah (perusahaan daur ulang sampah)
Pemantauan Kualitas lingkungan (kebersihan) di dalam
area industry, tidak ada limbah B3 yang tercecer di area pabrik, dan
sebagiannya, derajat kebauaan (kadar H2S) disekitar area pabrik
3.
Limbah
Suara dan Getaran
Pencemaran suara atau kebisingan dan/atau getaran
adalah masuknya suara dan/atau getaran yang tidak diinginkan kedalam limgkungan
sehingga kualitas limgkungan menurun atau tidak sesuai dengan peruntukannya.
Suara dan getaran dari mesin-mesin pabrik, genset, dan steam boiler
Adapun
Upaya Pengelolaan limbah suara dan getaran yaitu :
a. Untuk
menanggulangi kebisingan yg ditimbulkan oleh genset, dibuat ruangan berdinding
dua (double cover) dan dilakukan perawatan mesin secara berkala
b. Untuk
menanggulangi getaran yg ditimbulkan oleh mesin genset dan mesin-mesin lain,
mesin-mesin ditempatkan pada lantai yang telah dicor beton dan diberi penguat
(pengunci antara mesin dan lantai)
Pemantauan
Angka kebisingan dan getaran di dalam dan diluar area pabrik
Kebisingan : max 65 dB
Getaran :
max 7,5 Hz
4.
Limbah
Cair
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya
sesuatu kedalam air yang menyebabakan menurunya kualitasnya atau tidak sesuai
dengan peruntukannya.
a. Sumber
Pencemaran yang dihasilkan antara lain :
1) Kegiatan
produksi meliputi pencucian mesin, alat-alat produksi, pencucian kemasan,
sanitasi kemasan, sanitasi karyawan produksi.
2) Kegiatan
laboratorium meliputi pencucian alat, sanitasi ruangan, sanitasi karyawan,
limbah cair sisa pembakaran dan pelarut bekas reagen.
3) Kegiatan
sarana penunjang berupa oli bekas mesin serta solar bekas cucian alat atau
mesin yang diperbaiki
4) Kegiatan
sanitasi pabrik atau kantor
b. Adapun
upaya yang dilakukan untuk mengatasi limbah yang dihasilkan adalah :
1) Pembuatan
saluran drainase sesuai sumber limbah:
·
Saluran air hujan langsung dialirkan ke
selokan umum dan dibuat sumur resapan
·
Saluran dari kamar mandi/wc dialirkan ke
septi tank.
·
Saluran dari tempat pencucian produksi
dan laboratorium di alirkan ke IPAL.
2) Membuat
instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
3) Khusus
untuk limbah cair yang berasal dari golongan beta laktam : sebelum dicampur
dengan limbah non beta laktam ditambahkan NaOH untuk memecah cincin bêta
laktam.
c. Dalam
pengolahan limbah cair terdapat 3 hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1) Karakteristik
dari limbah sangat berbeda antara
industry yang satu dengan yang lain. Misalnya limbah cair industry farmasi
memiliki kandungan COD dan BOD serta adar fenol yang tinggi, tetapi kadar
limbah logamnya rendahdengan debit air limbah yang tinggi . oleh karena itu
agar memperoleh gambaran spesifik tentang karakteristik dari limbah yang akan
diolah maka harus dilkukan pengamatan atau survey dari limbah yang dihasilkan
oleh industry tersebut.
2) Kemampuan
badan air (Assimilative capacity)
Pengolahan limbah cair
sangat tergantung dari kemampuan badan air (sungai, dan lain)untuk menerima
beban yang berupa limbah tanpa mengakibatkan pencemaran. Kemampuan ini sangat
berbeda-beda tergantung dari beberapa factor misalnya debit air, kedalama,
klimatologi, dan lain-lain. Semakin kecil polutan berate semakin besar pula
assimilative capacity dari badan air tersebut
3)
Peraturan tentang limbah yang berlaku
Peraturan
mengenai baku mutu lingkungan dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah
lain. Hali ini terkait dengan karakteristik daerah yang besangkutan.
d. Prinsip
pengolahan limbah cair
1)
Pengolahan limbah primer, tujuan
pengolahan limbah pada tahap ini menghilangkan buangan yang tidak larut, ada
empat tahap, yaitu:
·
Screening pada tahap ini berisi
usaha-usaha untuk mengurangi atau menghilangkan bahan buangan besar seperti
sampah, plastic, botol, kayu, barang ronsokan lain berukuran besar. Untuk
menghilangkan limbah ini dapat menggunakan kasa atau ijuk.
·
Canal longitudinal, benda-benda yang
masih bisa melewati kas besi atau ijuk (misalnya pasir) diendapkan dengan
menggunakan emacam kanal yang bagian bawahnya dibuat agak melebar.
·
Penghilangan lemak,minyak dan
sejenisnya. Tahap ini mempunyai prinsip bahwa lemak, minyak dan sejenisnya
memiliki berat jenus yang lebih kecil dari air sehingga akan mengapung di
bagian atas air. Untuk menghilangkan jenis kotoran ini, air imbah dialirkan
kekolam yang berukuran relative luas dan memiliki aliran rendah dan tenang.
·
Menghilangkan zat padat tersuspensi.
Pada tahap ini dilakukan dengan cara mengalirkan limbah cair kedalam suatu
saluran yang dilengkapi dengan penyaring-penyaring dari kasa yang diperuntukkan
untuk menyaring zat tersuspensi.
2) Pengolahan
limbah sekunder
Prinsip pengolahan
limbah pada tahap ini adalah untuk menghilangkan kontamina-kontaminan lain yan
tidak terproses pada pengolahan primer. Secara garis besar kontaminan yang
dapat dihilangkan dalam 3 macam yaitu padatan tersuspensi, senyawa organic
terlarut senyawa anorganik terlarut. Terdapat beberapa cara untuk menghilangkan
kontaminan-kontaminan ini dengan cara filtrasi sederhana, penambahan suatu
koagulator, penambahan arang aktif (terutama untuk menurunkan kadar fenol).
3) Pengolahan limbah tersier
Prinsip pengolahan ini
adalah untuk menurunkan COD dan BOD serta menambahkan oksigen terlarut (dissolved oxygen/DO). Terdapat beberapa metode,
baik secara fisik, biologis maupun mekanis-biologis. Secara fisik penambahan
oksigen terlarut dilakukan dengan menyemburkan udara bebas kedalam limbah pada
bak /kolam aerasi. Secara biologis dlakukan dengan car menggunakan activated
sludge, dimana limbah dialirkan ke dalam bak/kolam penampungan, yang berisi
mikroorganisme yang akan merubah zat-zat organic menjadi biomassa (energy) dan
gas co2. Sedangkan pengolahan secara mekanis-biologis dapat
dilakukan dengan menyemprotkan air limbah kepermukaan benda padat (misalnya
lantai beton) yang diberi mikroorganisme.
E.
PENGOLAHAN LIMBAH DI PT.KIMIA FARMA (PERSERO)
TBK. PLANT JAKARTA
1.
Sumber
limbah
a.
Limbah padat
Terdiri dari Limbah :
1) Obat
kadaluarsa
2) Kegiatan produksi meliputi debu bahan
formulasi yang terkumpul dari Dust
Collector dan Vaccum Cleaner, bekas kemasan bahan baku, pembantu dan
kemasan yang rusak
3) Kegiatan
laboratorium meliputi sampah medis agar dan sampel kadaluarsa
4) Kegiatan kantin karyawan berupa kotoran atau
sampah dapur
5) Kegiatan administrasi perkantoran berupa
arsip-arsip kadaluarsa
6) Sampah
kebun atau halaman
b. Limbah Cair
Terdiri dari limbah :
1) Kegiatan
produksi meliputi pencucian mesin, alat-alat produksi, pencucian kemasan,
sanitasi kemasan, sanitasi karyawan produksi.
2) Kegiatan
laboratorium meliputi pencucian alat, sanitasi ruangan,sanitasi karyawan,
limbah cair sisa pembakaran dan pelarut bekas reagen.
3) Kegiatan
sarana penunjang berupa oli bekas mesin serta solar bekas cucian alat atau
mesin yang diperbaiki
4) Kegiatan sanitasi pabrik atau kantor
c. Cemaran debu atau gas
Terdiri atas limbah
1) Kegiatan
sarana penunjang berupa gas yang berasal dari sisa pembakaran bahan bakar
2) Kegiatan
produksi meliputi debu yang berasal dari kegiatan proseS produksi antara lain
terdiri dari proses granulasi, proses massa kapsul, proses pencetakn tablet dan
proses penyalutan Buangan gas atau debu tersebut akan menyebabkan meningkatnya
kadar debu dan gas pencemar di udara, hal ini akan mempengaruhi komponen
komponenkomponenlingkungan disekitarnya seperti manusia, binatang, dan makhluk
hidup lainnya.
2. Pengolahan
Limbah
Upaya
pengolahan limbah atau cemaran yang dilakukan oleh PT. Kimia Farma (Persero)
Tbk. Adalah sebagai berikut :
a. Limbah
padat, cair maupun debu yang masuk limbah Bahan Beracu Berbahaya (B-3) diolah
keluar kerjasama dengan pengolah limbah B-3 yaitu :
1) PT.
Prasada Pemusnah Limbah Industri di Cileungsi, Bogor untuk limbah B-3 padat.
2) PT.
Dongwoo Environmental Indonesia di cikarang, Bekasi untuk limbah
b. Limbah
cair selain B-3 diolah sendiri dalam Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL)
Proses
yang diperlukan dalam pengelolahan limbah cair meliputi proses fisika,
kimia,dan biologi yaitu sebagai berikut :
a.
Proses Fisika
Pada proses ini air
limbah hanya dikenakan pada proses penyaringan saja, yakni menyaring
kotoran-kotoran kasar antara lain plastik, karet, dan sebagainya.
b.
Proses Kimia
Untuk limbah betalaktam
setelah melalui proses fisika dilakukan proses pembasaan untuk memecah cincin
betalaktam dengan menambahkan larutan kapur sampai mencapai pH diatas 11
kemudian dilanjutkan proses pengendapan sebelum air limbah tersebut dialirkan
menuju pengolahan limbah induk untuk diproses secara bersama-sama dengan limbah
non betalaktam. Proses selanjutnya adalah proses netralisasi dengan penambahan
air kapur sampai mencapain pH 7-8. Penambahan larutan kapur ini dengan cara
memasukkan dalam bak penampungan dan dilakukan sirkulasi terus menerus. Pada
waktu sirkulasi kran air limbah menuju bak anerob ditutup, setelah diperkirakan
air limbah di bak penampungan homogeny maka kran menuju ke bak anerob dibuka
dan diatur debitnya.
c.
Proses Biologi
Proses ini merupakan
penghilangan kontaminan-kontaminan oleh adanya aktivitas biologis. Pengolahan secara
biologis dimaksudkan oleh adanya aktivitas biologis. Pengolahan secara biologis
dimaksud untuk menghilangkan zat-zat organik biodegradable (mudah terurai
secara biologi). Prinsip dari pengolahan dari biologi ini adalah penguraian zat
organik oleh mikroorganisme baik oleh bakteri anaerobik maupun bakteri aerobik.
Sebagai nutrien dipakai pupuk NPK. Dalam proses biologi dibagi menjadi 2 yaitu
: proses aerob dan anaerob.
Ø Proses
Aerob
Overflow air
limbah yang berasal dari proses anaerob akan mengalir ke dalam bak aerob,
sehingga zat organik yang masih ada diuraikan kembali oleh bakteri aerobik.
Sebagai nutrisi ditambahkan pupuk NPK secara kontinu sesuai dengan kebutuhan.
Proses aerobic dilakukan pada bak terbuka dengan kedalaman kurang dari 3 m yang
dilengkapi dengan aerator tipe injection, dengan lumpur aktif sebanyak
kurang dari 20 % dari volume limbah dan proses berlangsung secara kontinu.
Ø Proses
anaerob
Air limbah setelah
dinetralkan kemudian dipompakan ke bak anaerobik, dalam proses ini melibatkan
bakteri anaerob untuk menguraikan zat-zat organik yang tekandung dalam air
limbah tersebut menjadi zat0zat yang sederhana. Proses anaerobik dilakukan pada
bak tertutup dengan kedalam >3m dan berjalan secara kontinu. Sebagai nutrisi
ditambahkan pupuk NPK secara kontinu sesuai kebutuhan.
d. Proses
Pengendapan Proses ini bertujuan untuk mengendapkan partikel- partikel yang
berasal dari proses aerobik. Endapan yang terbentuk dipompakan ke dalam bak aerasi
yang bertujuan untuk mempertahankan jumlah lumpur yang ada, sedangkan beningan
dialirkan ke bak biokontrol yang berfungsi sebagai pemantau sebelum air limbah
tersebut dibuang ke badan air
e. Bak Biokontrol
Bak ini berfungsi
sebagai pemantau sebelum air limbah tersebut digunakan untuk menyiram tanaman
dengan memelihara ikan mas sebagai indikator. Air yang mengalir ke dalam bak
biokontrol, diperiksa secara rutin dua kali seminggu sesuai SK GUB. KDKI NO
582/1995 parameter yang diperiksa antara lain kendungan Chemical Oxygen
Demand (COD), Biological Oxygen Demand (BOD), Total Solid
Suspensi (TSS), pH, phenol dan zat organik (KmnO4)
.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu sebagai
berikut :
1. limbah
adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber aktivitas manuusia
maupun proses – proses alam atau belum mempunyai nilai ekomoni bahkan dapat
menpunyai nilai ekonomi yang negative
2. Adapun
limah yang dihasilkan oleh industry farmasi adalah Limbah Cair, Limbah Padat,
Limbah Gas/Udara, Limbah suara/getaran
3. Proses
yang diperlukan dalam pengelolahan limbah cair meliputi proses fisika,
kimia,dan biologi.
4. Pengelolaan
limbah bertujuan untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan yang telah dan
akan ditimbulkan oleh adanya pengeluaran limbah terutama yang berpotensi
sebagai bahan berbahaya dan beracun (B3).
B. SARAN
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk saran atau pun
kritik dari pembaca sangat dibutuhkan untuk memperbaiki dan menambah literatur
yang dapat digunakan dalam makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Hasmawati,
2011. Laporan praktek kerja profesi apoteker di pt. Kimia farma
(persero) Tbk. Jakarta: Universita Indonesia
Priyambodo.b, 2007. Manajemen Farmasi Industri.Yogyakarta: Global pustaka
Utama.
Widjajanti, 1999. Baku mutu lingkungan makalah
pelatihan penyusunan
RKL-RPL.Yogyakarta.
PERTANYAAN
1. Khaerunnisa :
bagaimana proses pengolahan limbah cair?
JAWABAN
Haswika : limbah biasa atau limbah yang
dihasilkan dari limbah bekas cuci tangan, mandi dibuang atau dalirkan kesaluran
drainase biasa karena tidak dianggap membahayakan bagi lingkungan. Sementara
limbah di hasilkan selama produksi ada dua macam yaitu ada limbah non
betalactam dan limbah betalactam.
Limbah
betalactam sebelum digabungkan atau dicampur dengan limbah non betalactam
terlebuh dahulu di pecahkan cincin betalactamnya yaitu dengan cara penambahan
basa kuat yaitu NaOH, untuk meningkatkan Ph limbah mencapai Ph 10-12, selanjutnya ditambahkan lagi HCl untuk membuat
air limbah menjadi ph 7 atau netral.
Selanjutnya
dilakukan Proses Biologi ini merupakan penghilangan kontaminan-kontaminan oleh
adanya aktivitas biologis. Pengolahan secara biologis dimaksudkan oleh adanya
aktivitas biologis. Pengolahan secara biologis dimaksud untuk menghilangkan
zat-zat organik yang mudah terurai secara biologi. Prinsip dari pengolahan dari
biologi ini adalah penguraian zat organik oleh mikroorganisme baik oleh bakteri
anaerobik maupun bakteri aerobik. proses anaerob akan mengalir ke dalam bak
aerob, sehingga zat organik yang masih ada diuraikan kembali oleh bakteri
aerobik. Proses anaerob Air limbah setelah dinetralkan kemudian dipompakan ke
bak anaerobik, dalam proses ini melibatkan bakteri anaerob untuk menguraikan
zat-zat organik yang tekandung dalam air limbah tersebut menjadi zat-zat yang
sederhana.
Kemudia
Proses Pengendapan Proses ini bertujuan untuk mengendapkan partikel- partikel
yang berasal dari proses aerobik., sedangkan beningan dialirkan ke bak
biokontrol yang berfungsi sebagai pemantau sebelum air limbah tersebut dibuang
ke badan air. Bak ini berfungsi sebagai pemantau sebelum air limbah tersebut
digunakan untuk menyiram tanaman dengan memelihara ikan mas sebagai indikator.
Air yang mengalir ke dalam bak biokontrol, diperiksa secara rutin .
2. Iis rahima j :
apakah hanya NaOH yang dapat digunakan sebagai pemecah cincin betalactam?
JAWABAN
Ira lusiana :limbah cincin beta laktam sebelum di buang ke
lingkungan terlebih dahulu harus memecah cincin beta laktam karena dapat
membahayakan lingkungan. Cara pemecahan cincin betalaktam ada tiga cara yaitu :
a.
Hidrolisa dengan menaikkan pH sampai
10-12 (bisa dengan NaOH, KOH, larutan kapur atau basa kuat lainnya)
b.
Hidrolisa dengan penambahan asam
c.
Hidrolisa dengan penambahan mercuri chloride
Penggunaan
cara dengan menahikkan pH sampai 10-12 menjadi salah satu alternative sebagian
besar perusahaan karena dianggap lebih aman bagi peralatan unit pengolahan dan
juga aman bai lingkungan serta mudah dalam penangannya. Jika hidrolisa dengan asam
dikhawatirkan dapat merusak peralatan unit pengelohan karena sifat asam yang
dapat mengakibatkan korosif, dan jika dengan mercuri chloride dikhawatirkan
mercurynya tidak ramah atau tidak aman bagi lingkungan. Jadi bukan hanya NaOH
yang bisa memecah cincin beta lactam, tetapi cara dan senyawa yang sering
dingunakan adalan NaOH karna mudah, dan aman
bagi lingkungan.
3. Fatriawati :
bagaimana cara mengolah limbah udara?
JAWABAN
Fatmawati :
Limbah
udara di industry farmasi dihasilkan oleh debu selama produksi, uap lemari asam
dilaboratorium, uap solventnproses film coating, dan asap steam boiler,
generator listrik dan incinerator.
Upaya
Pengelolaan Limbah gas atau pencemaran udara yaitu:
a. Lemari
asam dilengkapi dgn exhaust fan dan cerobong + 6 m dilengkapi dengan
absorbent
b. Solvent
di ruang coating digunakan dust collector (wet system)
c. Debu
disekitar mesin produksi dipasang penyedot debu dan dust collector unit
d. Asap
dari Genset dan Incenerator dibuat cerobong asap + 6 meter
Serta disetiap ruang
produksi menggunakan dust collector system yang akan mengolah limbah udara yang
terdapat di industry farmasi. Sehingga untuk mengetahui apakah sudah layak
untuk dibuang ke lingkungan yaitu harus meliputi kadar H2S, NH3, SO2,
CO, NO2, O3, Total Solid Particle (TSP/debu), Pb
(timbale) dengan menggunakan alat HVAC.
4. Masita imas :
bagaimana fungsi dari dust collector system?
JAWABAN
Ira lusiana dan faharuddin hamuru :
dust collector system merupakan alat berfungsi untuk mengolah limbah udara agar
aman bagi lingkunagan. Seperti kita ketahui di industry farmasi terdapat banyak
sumber pencemaran udara baik dari proses produksi maupun dalam pengolahan
limbah sehinnga membutuh sebuah alat yang dapat mengolah limbah udara menjadi
udara yang aman untuk lingkungan.
5. Luh ayu kensi :
cara mengetahui apabila lingkungan sudah tercemar limbah udara?
JAWABAN:
Haswika : pada suatu
industry pasti telah memiliki dust collector system untuk mengolah limbah udara
agar aman bagi lingkungan. Tetapi ada kemungkinan jika suatu system atau alat
tidak bekerja dengan baik (rusak), maka akan ada tanda-tanda awal atau pertanda
bahwa telah terjadi pencemaran yaitu terciumnya bau busuk, akan terlihat kabut
asap pada incinerator, adanya debu berterbangan, serta dapat menimbulkan
bersin-bersin bagi yang alergi debu.
PAC atau Poly Aluminium Chloride adalah salah senyawa yang berfungsi sebagai koagulan.
BalasHapusBentuknya berupa serbuk/powder yang aman dan mudah larut di dalam air, yang digunakan pada proses penjernihan air.
Pada pengolahan air, tujuan proses koagulasi adalah untuk memisahkan kontamin seperti kandungan berbentuk padat/solid yang sulit di pisahkan dengan proses Filtrasi.
Tidak membuat air menjadi keruh ketika pemakaian berlebihan.
Kami juga menyediakan bahan kimia umum lain untuk industri.
PAC ( Poly Aluminium Chloride) Al2O3 ex. RRC
Dapat digunakan untuk menjernihkan air.
Packaging kemasan 1 zak (20 kg) di double karung.
Tersedia juga dalam ukuran kemasan lainnya:
- 1 kg
Bersedia mengirim untuk seluruh wilayah di Indonesia.,Untuk informasi bisa menghubungi
Tommy.k(081310849918)
TERIMA KASIH
Casinos Near Bryson City, Bryson City NC - MapYRO
BalasHapusA 경기도 출장샵 map showing casinos and 충청북도 출장마사지 other 김해 출장샵 gaming facilities located near Bryson 양주 출장마사지 City, Bryson City NC, including property map 김천 출장샵 and reviews,