BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Akar, batang, daun,
serta bagian-bagian tumbuhan lainnya merupakan bagian-bagian yang secara
langsung berguna untuk mempertahankan kehidupan tumbuhan itu sendiri selama
masa pertumbuhannya. Oleh sebab itu, alat-alat tersebut seringkali dinamakan
pula alat-alat pertumbuhan atau alat-alat vegetatif.
Sebelum suatu
tumbuhan mati, biasanya telah dihasilkan suatu alat yang nanti akan dapat
tumbuh menjadi tumbuhan baru. Alat-alat demikian dinamakan alat
perkembangbiakan (organum reproductivum), yang dibedakan dalam dua golongan diantaranya yang bersifat
vegetatif dan yang bersifat generatif. Proses perkembangbiakan ini terjadi
melalui penyerbukan yang terjadi di bunga.
Jika penyerbukan pada
bunga telah terjadi, kemudian akan diikuti oleh pembuahan, maka meyebabkan
bakal buah akan menjadi buah, dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah
akan tumbuh menjadi biji. Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga
selain bakal buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah. Sedangkan, pada
umumnya setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan bagian-bagian bunga selain
bakal buah segera menjadi layu dan gugur.
B.
Tujuan
1.
Mengetahui apa yang
dimaksud herbarium dan cara pembuatannya.
2.
Mengetahui
langkah-langkah pembuatan herbarium dan dapat membuat herbarium dari berbagai
tanaman obat.
3.
Mengetahui kegunaan dari
tanaman obat yang telah dibuat herbarium.
C.
Prinsip Dasar
Herbarium berasal dari
kata hortus dan botanicus, artinya
kebun botani yang dikeringkan. Dengan kata lain, herbarium juga
dapat diartikan dengan sekumpulan contoh tumbuhan yang dikeringkan (diawetkan)
dengan cara-cara khusus. Secara umum ada dua jenis herbarium, yaitu herbarium
kering dan herbarium basah. Kegunaan dari herbarium itu sendiri antara lain
a.
Material penelitian
b.
Alat pembantu dalam
mengidentifikasi tanaman dan mengetahui kegunaan dari tanaman tersebut
c.
Sebagai bukti
keanekaragaman
d.
Sebagai salah satu
sarana dokumentasi
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
HERBA
Herba
adalah sebagian atau keseluruhan organ-oragan dari tanaman yang dapat digunakan
sebagai obat. Simplisia terdiri daun dan batang, kadang-kadang ada bunga,
cabang, ranting, dan akar. Herba adalah semua tumbuhan yang tingginya sampai 2
meter, kecuali permudaan pohon atau seedling, sapling dan tumbuhan tingkat
rendah biasanya banyak di temukan di tempat yang ternaungi kecuali pada tempat
yang sangat gelap di hutan. Salah satu jenis herba yang akan dibahas pada
praktikum ini yaitu herba sambiloto (Richard, 1981).
B.
Herba
Sambiloto
1. Gambar
tanaman
2. Klasifikasi
(Dhesy. 2010)
Regnum
: Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio :
Magnoliophyta
Kelas : Monoliopsida
Ordo : Mamiales
Familia : Acanthaceae
Genus : Andrographis
Spesies : Andrographis paniculata N.
3. Morfologi
Batang
tidak berambut, tebal 2mm sampai 6mm, berbentuk persegi empat, batang bagian
atas seringkali dengan sudut agak berusuk. Daun bersilang berhadapan, umumnya
terlepas dari batang, bentuk langset sampai bentuk lidah tombak, panjang 2cm
sampai 7cm, lebar 1cm sampai 3cm, rapuh tipis, tidak berambut, pangkal daun
runcing, ujung meruncing, tepi daun rata. Permukaan berwarna hijau tua atau
hijau kecoklatan, permukaan bawah berwarna hijau pucat. Tangkai daun pendek.
Kelopak bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak, panjang 3mm sampai 4mm, dan
berambut. Daun mahkota berwarna putih sampai keunguan. Buah berbentuk jorong,
pangkal dan ujung tajam, panjang ± 2cm lebar ± 4mm, kadang-kadang pecah secara
membujur menjadi 4 keping. Permukaan luar kulit buah berwarna hijau tua sampai
hijau kecoklatan, permukaan dalam berwarna putih atau putih kelabu. Biji agak
keras, panjang 1,5mm sampai 3mm, lebar ± 2mm. permukaan luar berwarna coklat
muda bertonjol-tonjol. Pada penampang melintang biji terlihat endosperm
berwarna kuning kecoklatan lembaga berwarna putih kekuningan. (Prabawati, Ghani. 2014)
4. Manfaat
Tanaman sambiloto digunakan untuk
mencegah pembetukkan radang, memperlancar air seni (diuretik), kencing manis
dan terkena racun. Kandungan senyawa kalium memberikan khasiat menurunkan
tekanan darah (Plantamor. 2012.)
5. Kandungan
Tanaman sambiloto mengandung laktone
yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit),
neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan
homoandrografolid. Juga terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (
kalsium, kalium, natrium), asam kresik, dan damar (Plantamor. 2012.)
C.
Herba Pletekan
1. Gambar
2. Klasifikasi
Pletekan (Setiadi, 1998)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Scrophulariales
Family : Acenthaceae
Genus : Ruellia
Spesies : Ruellia
tuberose L.
3. Morfologi
(Napitupulu dan Hidayat, 2015)
Merupakan
herba tegak dengan tinggi mencapai ± 1 m dan memiliki banyak percabangan,
daunya berbentuk bulat telur dengan ujung tumpul, tipis, permukaan daun rata,
tulang daun menyirip, batang berbentuk segiempat tumpul, berwarna hijau
keunguan, permukaanya tertutup rambut-rambut yang halus dan pendek, bunganya
memiliki ±4-5 cm, dengan tabung bunga yang panjang ±5-6 cm, mahkota bunga yang
sudah layu dan terlepas dari dasar bunga.
4. Manfaat
(Hariana anief, 2013)
Obat
kencing batu dan jantung koroner
5. Kandungan
(Hariana anief, 2013)
Akar pletekan : saponin dan flavonoid
Daun pletekan : saponin dan polifenol
D.
Tanaman
Kopi
1. Gambar
2. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopisida
Ordo : Gentianacya
Family : Rubiaceae
Genus : Coffea
Spesies : Coffea
arabica
3. Marfologi
Akar
bijinya berkeping dua sehingga memiliki akar tunggang, Batang tegak lurus keatas dan beruas-ruas hampir pada tiap tumbuh kuncup-kuncup pada batang cabang daun berbentuk jorong tumbuh pada batang pangkal daun memiliki tepi yang tidak perna bertemu terpisah oleh pangkal ujung tangkal daun yang berbentuk tumpul. Bunga terletak pada ketiak daun dan membentuk rangkaian bergerombol. Biji kopi tumbuhan dengan biji tertutup.
4. Senyawa
Kimia
Kafein;
trineline, protein danasam amino,Karbohidrat; Glikosidalemakdanturunanya,
Mineral; Asamklogenat, asamalifatis
5.
Manfaat
Mencegah kanker, meningkatkan stamina,mengurangi resiko diabetes.
E. Jambu Biji
1.
Gambar
2.
Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili :
Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium
guajava L.
3.
Morfologi
Tanaman ini termasuk pohon yang tingginya
mencapai 10 meter dan mempunyai banyak percabangan. Pepagan halus, warna merah
agak coklat. Daun berhadapan, helaian daun elips atau lonjong sampai bundar
telur, sebelah bawah daun berbulu halus. Perbungaan soliter atau 2-3 bunga
terdapat dalam satu tangkai, muncul di ketiak daun, berwarna putih. Buah bulat
satu-satu sebesar bola tenis yang agak meruncing ke pangkal, warna buah hijau
sampai kuning, wangi dan rasanya manis, kalau sudah tua atau matang. Buah
mengandung banyak biji kecil-kecil seperti kerikil berwarna coklat kemerahan (Napitupulu dan Hidayat, 2015).
4. Manfaat
Daun jambu biji dikenal sebagai bahan obat
tradisional untuk batuk dan diare. Daun jambu biji sudah dikenal sejak dahulu
sebagai pencegah dan mengurangi diare. Manfaat jambu biji, yaitu untuk menjaga
kesehatan jantung dan pebuluh darah, mencegah munculnya kanker, memperkuat daya
tahan tubuh terhadap serangan penyakit, meningkatkan kesehatan gigi, gusi dan
pembuluh kapiler, serta membantu penyerapan zat besi dan penyembuhan luka.
Jambu biji juga berkhasiat antiradang, antidiare, dan menghentikan pendarahan,
misalnya pada penderita demam berdarah (Napitupulu dan Hidayat, 2015). Bagian tanaman jambu biji yang bisa digunakan
sebagai obat adalah akar, buah, daun, dan ranting muda. Buahnya berkhasiat
antioksidan. Daun jambu biji mempunyai khasiat pengelat (astrigen), antidiare,
antiradang, menghentikan pendarahan (hemostatis) dan sebagai peluruh haid
(Hariana, Arief, 2013).
5. Kandungan
`Daun jambu biji
mengandung tanin, eugenol (minyak atsiri), minyak lemak, damar, zat samak,
triterpinoid, dan asam afel. Buahnya mengandung beta karoten disamping asam
amino (triptofan, lisin), kalsium, fosfor, besi, belerang, vitamin A, vitamin
B1, dan vitamin C yang tinggi (Hariana, Arief, 2013).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
1.
Alat yang digunakan
antara lain :
a.
Gunting
b.
Solasi bening
c.
Double tip
d.
Karton
2.
Bahan yang digunakan
antara lain :
a.
Alkohol 96%
b.
Herba Jambu Biji
c.
Sambiloto
d.
Kopi
e.
Pletekan
B. Langkah Kerja
1.
Diambil tumbuhan yang
akan di buat herbarium
2.
Dibersihkan dari tanah
dan kotoran yang melekat pada tumbuhan
3.
Direndam tumbuhan di
dalam baskom yang berisi alkohol 96% selama 5 menit
4.
Diangin-anginkan hingga
kering
5.
Ditempel di atas kertas
karton, dengan solasi bening
6.
Dipres dengan cara
ditindis di bawah beban yang lebih berat
BAB
IV
PEMBAHASAN
Herba adalah
tanaman kecil yang berbatang lunak, tingginya hanya beberapa centimeter sampai
beberapa meter. Yang termasuk golongan herba ini adalah sebagian atau
keseluruhan organ-organ dari tanaman yang dapat digunakan sebagai obat. Adapun
herba akan dibuat herbarium adalah Psidium
guajava L.
Herbarium merupakan suatu spesimen
dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan melalui metoda tertentu
dan dilengkapi dengan data-data mengenai tumbuhan tersebut. Kegunaan herbarium
secara umum antara lain, sebagai pusat referensi, sebagai lembaga dokumentasi,
dan sebagai pusat penyimpanan data.
Kelebihan dari Herbarium kering
dibandingkan dengan herbarium basah adalah dapat bertahan lama hingga ratusan
tahun, namun herbarium kering juga memiliki kelemahan yaitu spesimen mudah
mengalami kerusakan akibat perawatan yang kurang memadai maupun karena
frekuensi pemakaian yang cukup tinggi untuk identifikasi dan pengecekan data
secara manual, tidak bisa diakses secara
bersama-sama oleh berberapa orang, biaya besar, tidak bisa diakses
sewaktu-waktu dan tidak dapat diakses dari jarak jauh.
Pembuatan herbarium ini menggunakan
alkohol 96%, hal ini bertujuan agar herbarium tidak mudah dirusak oleh mikroba.
Untuk mendapatkan hasil yang optimum sebaiknya bahan yang akan diherbariumkan
dipres selama dua minggu. Herbarium kering yang baik adalah herbarium yang
lengkap organ vegetatif dan organ generatifnya. Selain itu kerapian herbarium
juga akan menentukan nilai estetikanya
serta faktor-faktor yang mempengaruhi koleksi herbarium adalah lama pembuatan
herbarium, tempat penyimpanan dan faktor lingkungan seperti suhu.
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang
dapat kami berikan yaitu:
1. Herba
adalah tanaman kecil yang berbatang lunak, tingginya hanya beberapa centimeter
sampai beberapa meter.
2. Yang
termasuk golongan herba ini adalah sebagian atau keseluruhan organ-organ dari
tanaman yang dapat digunakan sebagai obat contohnya yaitu Psidium herba , tanaman
kopi
3. Pada
pembuatan herba dilakukan dua macam pengeringan yaitu pengeringan alamiah dan
pengeringan buatan
B.
Saran
Dalam
pembuatan herbarium, setelah penambahan alkohol 96% sebaiknya langsung dipres
karena herbarium akan cepat mengering, dan daun-daunnya menggulung. Sehingga
membuat herbarium menjadi rusak.
DAFTAR
PUSTAKA
Eliyanoor, Benbasyar.2012. Penuntun Praktikum Farmakognosi Mikroskopik Dan Makroskopik.
Jakarta: Binu Ilmu Mandiri.
Hariana,
Arief. 2013. 262 Tumbuhan Obat.
Jakarta : Penebar Swadaya
Napitupulu
dan Hidayat. 2015. Kitab Tumbuhan Obat.
Jakarta : AgriFlo
Hirupbagja, 2009.
Morfologi Tanaman Padi.avalaible blogspot.com (Di akses 28 April 2015).
Nafiul, 2013. Peningkatan
Ketahanan Pangan Dengan Swasembada Beras.avalaibel wordpress.com ( Di akses
28 April 2015).
Nangiman,2014.
Kandungan dan manfaat padi.avalaibel blogspot.com (Di akses 28 April 2015).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar