BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Metabolisme
adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup, mulai
makhluk hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur
tumbuhan hewan, sampai makhluk hidup yang susunan tubuhnya kompleks seperti
manusia. Di dalam proses ini, makhluk hidup dapat mengubah dan memakai senyawa
dari sekitarnya untuk mempertahankan hidupnya.
Metabolisme
meliputi proses sintetis (anabolisme) dan proses penguraian (katabolisme)
senyawa atau komponen dalam sel hidup semua reaksi metabolisme dikatalis oleh
enzim. Hal lain yang penting dalam metabolisme adalah peranannya dalam
peracunan atau detioksifikasi, yaitu mekanisme reaksi pengubahan zat yang
beracun menjadi senyawa tak beracun yang dapat dikeluarkan dari tubuh.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan metabolisme ?
b. Apa peranan enzim pada metabolisme ?
c. Sebutkan sifat cara kerja enzim ?
d. Bagaimana proses katabolisme dan anabolisme
?
e. Dimana terjadinya proses metabolisme ?
C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian metabolisme
b. Mengetahui apa saja sifat,fungsi dan cara kerja enzim
c. Mengetahui pengertian dan proses
enzimatis pada katabolisme dan anabolisme
d. Mengetahui hasil anabolisme dan katabolisme
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Metabolisme
Makhluk
multiseluler, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas jutaan sel.
Tiap sel memiliki fungsi tertentu untuk kelangsungan hidup suatu organisme.
Untuk menjalankan fungsinya, sel melakukan proses metabolisme. Metabolisme
adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel. Reaksi kimia ini akan
mengubah suatu zat menjadi zat lain.
Metabolisme
disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan
katalisator enzim. Metabolisme melibatkan banyak komponen (molekul –molekul)
yang terdapat di dalam sel. Komponen yang memiliki keterkaitan erat dengan
metabolisme diantaranya enzim dan ATP.
B. Enzim
Enzim
merupakan senyawa protein yang berfungsi sebagai biokatalisator yang di
hasilkan di dalam sel. Struktur enzim terdiri dari:
a. Apoenzim, yaitu
bagian enzim yang tersusun dari protein, yang akan rusak bila suhu terlampau
panas (termolabil).
b. Gugus Prostetik (Kofaktor), yaitu
bagian enzim yang tidak tersusun dari protein, tetapi dari ion-ion logam atau
molekul-molekul organik yang disebutkoenzim. Molekul gugus prostetik
lebih kecil dan tahan panas (termostabil), ion-ion logam yang menjadi
kofaktor berperan sebagai stabilisator agarenzim tetap aktif. Koenzim yang
terkenal pada rantai pengangkutan elektron (respirasi sel), yaitu NAD
(Nikotinamid Adenin Dinukleotida), FAD (Flavin Adenin Dinukleotida), SITOKROM.
Enzim
mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung di dalam
sel. Walaupun enzim dibuat di dalam sel, tetapi untuk bertindak sebagai katalis
tidak harus berada di dalam sel. Reaksi yang dikendalikan oleh enzim antara
lain ialah respirasi, pertumbuhan dan perkembangan, kontraksi otot,
fotosintesis, fiksasi, nitrogen, dan pencernaan.
Enzim mempunyai sifat-siat sebagai berikut:
. Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut
bereaksi.
2. Thermolabil, mudah rusak, bila
dipanasi lebih dari suhu 60º C, karena enzim tersusun dari protein yang
mempunyai sifat thermolabil.
3. Merupakan
senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim.
4. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit,
sebagai biokatalisator, reaksinya sangat cepat dan dapat digunakan
berulang-ulang.
5. Bekerjanya ada yang di dalam sel
(endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim), contoh ektoenzim: amilase, maltase.
6. Umumnya enzim bekerja
mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada juga yang mengkatalisis reaksi dua
arah, contoh : lipase, mengkatalisis pembentukan dan penguraian lemak.
lipase
Lemak + H2O ———————————> Asam lemak + Gliserol
7. Bekerjanya spesifik ; enzim
bersifat spesifik, karena bagian yang aktif (permukaan tempat melekatnya
substrat) hanya setangkup dengan permukaan substrat tertentu. Seperti gembok
dengan kunci.
8. Umumnya enzim tak dapat bekerja
tanpa adanya suatu zat non protein tambahan yang disebut kofaktor.
Cara kerja
enzim ada dua macam yaitu dengan model kunci gembok dan kecocokan terinduksi.
a. Kunci gembok (lock and key)
Enzim dimisalkan
sebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil yang dapat berikatan dengan substract. Bagian
tersebut disebut sisi aktif. Substrat dimisalkan sebagai kunci karena dapat
berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim (gembok)
b. Kecocokan terinduksi (induced fit)
Pada model
ini, penempelan substrat pada sisi aktif enzim akan menginduksi perubahan sisi
aktif enzim menjadi sesuai dengan bentuk substrat.
Faktor yang mempengaruhi kerja enzim
1. Temperatur
2. Perubahan PH
3. Konsentrasi Enzim dan Substrat
4. Inhibitor Enzim
C.
ATP (Adenosin Tri Phosphat)
Molekul ATP adalah molekul berenergi tinggi. Merupakan
ikatan tiga molekulfosfat dengan senyawa Adenosin. Ikatan kimianya labil, mudah
melepaskan gugus fosfatnya meskipun digolongkan sebagai molekul berenergi
tinggi.
Perubahan
ATP menjadi ADP (Adenosin Tri Phosphat) diikuti dengan pembebasan energi
sebanyak 7,3 kalori/mol ATP. Peristiwa perubahan ATP menjadi ADP merupakan
reaksi yang dapat balik.
D.
Anabolisme/Asimilasi/Sintesis
Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa
sederhana menjadi senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa
sintesis atau penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya : energi
cahaya untuk fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis.
Contoh
: fotosintesis (asimilasi C)
energi cahaya
6
CO2 + 6 H2O ———————————> C6H1206 +
6 02
klorofil glukosa
(energi kimia)
klorofil glukosa
(energi kimia)
1.
Fotosintesis
Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan
energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang
memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu
Yang digunakan dalam proses
fotosintesis adalah spektrum cahaya tampak, dari ungu sampai merah, infra merah
dan ultra ungu tidak digunakan dalam fotosintesis.
Dalam fotosintesis, dihasilkan
karbohidrat dan oksigen, oksigen sebagai hasil sampingan dari fotosintesis,
volumenya dapat diukur, oleh sebab itu untuk mengetahui tingkat produksi
fotosintesis adalah dengan mengatur volume oksigen yang dikeluarkan dari tubuh
tumbuhan.
Ø SintesisProtein
Sintesis protein yang berlangsung di dalam
sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino
dalam jumlah besar akan membentuk molekul polipeptida. Pada dasarnya protein
adalah suatu polipeptida.
Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai dengan keperluannya. Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu zat (substansi) yang berperan penting sebagai "pengatur sintesis protein". Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA.
Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai dengan keperluannya. Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu zat (substansi) yang berperan penting sebagai "pengatur sintesis protein". Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA.
Ø Sintesis Lemak
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam
metabolisme, ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian besar
pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu
Asetil Ko-enzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat SALING
mengisi sebagai bahan
pembentuk semua zat tersebut. Lemak dapat dibentuk dari protein dan
karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan protein dan seterusnya.
Ø Sintesis Karbohidrat
Proses
pada sintesis Karbohidra :
1. Glikolisis
2. Glikogenesis
3. Glikogenelisis
4. HMP shunt
5. Glukoneogenesis
1. GLIKOLISIS
Glikogen
adalah polisakarida yang tersimpan dalam sel – sel hewan bersama dengan air dan
digunakan sebagai sumber energi. Ketika pecah didalam tubuh, glikogen di ubah
menjadi glukosa, sumber energi yang penting bagi hewan.
Banyak penelitian telah dilakukan
pada glikogen dan perannya dalam tubuh, sejak itu glikogen di akui sebagai
bagian pentingdari system penyimpanan energy tubuh.
2. GLIKOGENESIS
Glikogenesis
adalah proses penbentukan glikogen dari glukosa.
3. GLIKOGENOLISIS
Proses
penguraian Glikogen menjadi glukosa.
4. HMP Shunt
Jalan lain
disamping jalan Embden – Meyerhof untuk oksidasi glukosa. Fungsi utamanya
adalah sinesia perantara penting seperti NADPH dan ribosa.
5. GLUKONEOGENESIS
Glukoneogenesis
adalah pembentukan glikosa atau glikogen dari sumber bukan karbohidrat. Jalan
yang yang tersangkut dalam glukoneogenesisi terutama siklus asam nitrat dan
kebalikan glikolisis. Substrat utamanya adalah asam amino glokogenik, laktat
dan gliserol.
PigmenFotosintesis
Fotosintesis
hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik. Di dalam daun
terdapat jaringan pagar dan jaringan bunga karang, pada keduanya mengandung
kloroplast yang mengandung klorofil / pigmen hijau yang merupakan salah satu
pigmen fotosintetik yang mampu menyerap energi cahaya matahari.
Dilihat
dari strukturnya, kloroplas terdiri atas membran ganda yang melingkupi ruangan
yang berisi cairan yang disebut stroma. Membran tersebut
membentak suatu sistem membran tilakoid yang berwujud sebagai suatu bangunan
yang disebut kantung tilakoid. Kantung-kantung tilakoid tersebut dapat
berlapis-lapis dan membentak apa yang disebut grana Klorofil
terdapat pada membran tilakoid dan pengubahan energi cahaya menjadi energi
kimia berlangsung dalam tilakoid, sedang pembentukan glukosa sebagai produk akhir
fotosintetis berlangsung di stroma.
a.
Reaksi terang
Pada tabun
1937 : Robin Hill mengemukakan bahwa cahaya matahari yang ditangkap oleh
klorofil digunakan untak memecahkan air menjadi hidrogen dan oksigen. Peristiwa
ini disebut fotolisis (reaksi terang). Reaksi terang mengubah energi cahaya
menjadi energi kimiawi yang berupa ATP atau NADPH. Molekul pigmen dan protein
yang melakukan reaksi terang ditemukan dalam membrane tilakoid dan termasuk
molekul-molekul dari dua fotosistem dan rantai transpor electron.
b.
Reaksi gelap (Siklus Calvin )
H2 yang terlepas
akan diikat oleh NADP dan terbentuklah NADPH2, sedang O2tetap
dalam keadaan bebas. Menurut Blackman (1905) akan terjadi penyusutan CO2 oleh
H2 yang dibawa oleh NADP tanpa menggunakan cahaya. Peristiwa
ini disebut reaksi gelap.
Siklus Calvin yang terjadi dalam
stroma kloroplas, menggunakan ATP dan NADPH untuk mengubah CO2 menjadi
karbohidrat. Produk langsung dari siklus Calvin adalah gula berkarbon-tiga
gliseraldehida 3-fosfat(G3P), enzim dalam kloroplas dan sitosol mengubah gula
kecil ini menjadibermacam macam senyawa organic lainya. Siklus
Calvinmengembalikan ADP,fosfat organik dan NADPH+ ke reaksi
terang.
2.
Kemosintesis
Tidak
semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya sebagai sumber
energi. Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat mengadakan
asimilasi C dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia,
misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan
lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi
senyawa-senyawa tertentu.
E.
Katabolisme (Dissimilasi)
Katabolisme
adalah reaksi pemecahan atau pembongkaran senyawa kimia kompleks yang
mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih
rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang
terkandung di dalam senyawa sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam
lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses respirasi, bila dalam
lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi.
Contoh Respirasi : C6H12O6 + O2 ——————> 6CO2 + 6H2O + 688KKal.
(glukosa)
Contoh Respirasi : C6H12O6 + O2 ——————> 6CO2 + 6H2O + 688KKal.
(glukosa)
Contoh
Fermentasi : C6H12O6 ——————> 2C2H5OH
+ 2CO2 + Energi.
a. Respirasi
Reaksi respirasi merupakan reaksi
katabolisme yang memecah molekul-molekul gula menjadi molekul anorganik berupa
CO2 danH2O. Tujuan respirasi adalah untuk
mendapatkan energi melalui proses glikolisis. Senyawa gula diperoleh dari
proses fotosintesis.
Butiran
amilum yang tersimpan dalam jaringan dan organ penyimpan cadangan makanan akan
diubah kembali dalam bentuk glukosa fosfat di dalam sitoplasma sel.
Kemudian
glukosa fosfat akan dipecah menjadi piruvat dan masuk ke dalam siklus Krebs.
Selama glikolisis berlangsung dan dalam siklus Krebs akan dihasilkan gas CO2yang
akan dikeluarkan dari dalam sel. Gas tersebut dengan berdifusi akan terkumpul
dalam rongga-rongga antarsel dan bila tekanan telah cukup akan keluar dari
jaringan.
Respirasi
seluler adalah proses perombakan molekul organik kompleks yang kaya akan energi
potensial menjadi produk limbah yang berenergi lebih rendah pada tingkat
seluler. Pada respirasi sel, oksigen terlibat sebagai reaktan bersama dengan
bahan bakar organik dan akan menghasilkan air, karbon dioksida, serta produk
energi utamanya ATP. ATP (adenosin trifosfat) memiliki energi untuk aktivitas
sel seperti melakukan sintesis biomolekul dari molekul pemula yang lebih kecil,
menjalankan kerja mekanik seperti pada kontraksi otot, dan mengangkut
biomolekul atau ion melalui membran menuju daerah berkonsentrasi lebih tinggi.
Secara
garis besar, respirasi sel melibatkan proses-proses yang disebut :
A. Glikolisis (Gliko = gula, lisis=penguraian)
Bahan baku
glikolisis adalah glukosa. Senyawa ini terdiri atas molekul karbon, hydrogen,
dan oksigen dengan rumus molekul C6H12O6. Glikolisis
merupakan proses penguraian glukosa menjadi dua molekul asam piruvat. Proses
ini bersifat anaerob (tidak membutuhkan oksigen bebas) dan berlangsung di
sitosol.
Tahapan Glikolisis adalah sebagai berikut.
1. Fosforilasi
glukosa oleh ATP
Penambahan satu fosfat oleh ATP
tehhadap glukosa menghasilkan gluksa 6-fosfat, dan ATP berubah menjadi ADP.
Peristiwa ini disebut forforilasiyang berlangsung dengan bantuan
enzim heksokinase.
2. Penyusunan kembali, diikuti dengan
forforilasi kedua. Hasil akhir dari forforilasi berupa fruktosa 1,6-bifosfat.
Dari sinilah dimulai proses glikolisis.
3. Glikolisis dimulai dari perubahan
fruktosa 1,6- bifosfat yang memiliki 6 buah C menjadi 2 gliseraldehida 3-fosfat
(memiliki 3 buat atom C) dan dihidroksiaseton fosfat. Pembongkaran ini dibantu
oleh enzim adolase.
4. Oksidasi yang diikuti dengan
fosforilasi, menghasilkan 2 molekul NADH dan 2 molekul BPG yang masing-masing
memiliki satu ikatan fosfat berenergi tinggi. 1,3- bifosfogliseraldehida diubah
menjadi asam 1,3-bifosfogliserat (BPG) dengan bantuan enzim dehidrogenase.
5. Pelepasan fosfat berenergi tinggi
dari 1,3 bifosfogliserat yang kemudian bereaksi dengan 2 molekul ADP
menghasilkan 2 molekul ATP dan 2 molekul 3-fosfogliserat. Asam
1,3-bifosfogliserat berubah menjadi asam 3-fosfogliserat (3PG) karena
kehilangan satu fosfat. Proses ini berlangsung dengan bantuan enzim
fosfogliserokinase.
6. Pelepasan air menghasilkan 2
molekul fosfoenol piruvat yang masing-masing memiliki ikatan fosfat berenergi
tinggi. Asam 3-fosfogliserat (3PG) diubah menjadi asam 2-fosfoenolgliserat
(2PG) oleh enzim fosfogliseromutase. Kemudian enzim enolase dan ion Mg mengubah
asan 2-fosfoenolgliserat
(2PG) menjadi fosfoenol piruvat (PEP).
(2PG) menjadi fosfoenol piruvat (PEP).
7. Pelepasan fosfat berenergi tinggi
dari fosfoenolpiruvat yang kemudian diterima oleh 2 molekul ADP menghasilkan 2
molekul ATP dan 2 molekul asam piruvat. Proses ini dibantu enzim piruvatkinase.
Jadi
produk yang dihasilkan pada glikolisis adalah 2 molekul asan piruvat, 2 molekul ATP
dan 2 molekul NADH.
B.
Dekarboksilasi oksidatif
Apabila
asupan oksigen kedalam sel tercukupi asam piruvat akan memasuki mitokondria dan
diubah menjadi senyawa dengan dua atom karbon, yaitu: asetil koenzim A atau
asetil ko-A. tahapan ini terjadi diruang antara membrane mitokondria. Untuk
membawa asam piruvat dari sitosol ke mitokondria membutuhkan dua molekul ATP.
Produk
yang dihasilkan pada dekarboksilasi oksidatif adalah 2 molekul asetil ko-A, 2
molekul CO2 dan dua molekul NADH.
C.
Siklc us Krebs atau siklus asam sitrat
Proses ini
pertama kali ditemukan oleh Sir Hans Adolf Krebs (1930). Siklus Krebs disebut
juga asam sitrat atau siklus asam trikarboksilat. Tahapan ini terjadi di matrik
mitokondria. Asetil ko-A direaksikan dengan asam oksaloasetat membentuk asam
sitrat dan membebaskan ko-A. selanjutnya terjadi serangkaian reaksi kimia yang
meregenerasi asam sitrat kembali menjadi assam oksaloasetat. Tahapan siklus
krebs adalah sebagai berikut :
a. Asetil ko-A akan bereaksi dengan
asam oksaloasetat membentuk asam sitrat. Ko-A dibebaskan kembali.
b. Asam sitrat bereaksi dengan NAD+ membentuk
asam α- ketoglutarat dan membebaskan CO2 .
c. Asam α- ketoglutarat bereaksi
dengan NAD+ membentuk asam suksinat dan ATP. Selain itu,
asam α- ketoglutarat akan bereaksi dengan ADP dan asam Fosfat anorganik
membentuk NADH, CO2, dan ATP.
d. Asam suksenat bereaksi dengan FAD membentuk asam malat
dan FADH2.
e. Asam malat bereaksi dengan NAD+ membentuk
asam oksaloasetat untuk kembali bereaksi dengan molekul asetil ko-A. reaksi ini
membebaskan NADH.
D.
Transpor elektron
Rantai
transpor elektron menerima elektron dari produk hasil perombakan glikolisis dan
siklus Krebs dan mentransfer elektron dari satu molekul ke molekul lain langkah
ketiga respirasi, rantai transpor elektron menerima elektron dari produk hasil
perombakan kedua langkah yang pertama tersebut dan melewatkan elektron ini dari
satu molekul ke molekul lain. Pada akhir rantai ini, elekrton digabungkan
dengan ion hidrogen dan oksigen molekuler untuk membentuk air. Energi yang
dilepas pada setiap langkah rantai tersebut disimpan dalam bentuk yang
digunakan oleh mitokondria untuk membuat ATP. Modus sistesis ATP ini disebut
fosforilasi oksidatif karena sintesis ini digerakkan oleh reaksi redoks yang
mentransfer elektron dari makanan ke oksigen.
Tempat
transpor elektron dan fosforilasi oksidatif ialah membran dalam mitokondria.
Fosforilasi oksidatif bertanggung jawab atas hampir 90 % ATP yang dihasilkan
oleh respirasi. Sejumlah kecil ATP dibentuk langsung dalam beberapa glikolisis
dan siklus krebs oleh mekanisme yang disebut fosforilasi tingkat substrat.
Energi yang dilepaskan dari setiap pelepasan elektron tersebut digunakan untuk
membuat ATP.
Respirasi
menukar satuan energi yang besar yang ditumpuk dalam glukosa dengan suatu
perubahan kecil ATP, yang lebih praktis untuk digunakan sel dalam melakukan
kerjanya. Untuk setiap molekul glukosa yang dirombak menjadi karbon dioksida
dan air oleh respirasi, sel ini menghasilkan kira-kira 38 molekul ATP.
Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi dapat di bedakan
menjadi dua bagian yakni : faktor dalam sel itu sendiri dan faktor di luar sel
seperti suhu, kadar O2, kadar air, dan cahaya.
a. Fermentasi
Dalam
keadaan normal, respirasi seluler organisme dilakukan melalui proses
fosforilasi oksidatif yang memerlukan oksigen bebas. Sehingga hasil ATP
respirasi sangat tergantung pada pasokan oksigen yang cukup bagi selnya. Tanpa
oksigen elektronegatif untuk menarik electron pada rantai transport electron,
fosforilasi oksidatif akan terhenti.
Akan
tetapi, fermentasi memberikan suatu mekanisme sehingga sebagian sel dapat
mengoksidasi makanan dan menghasilkan ATP tanpa bantuan oksgen. Misalnya, pada
tumbuhan darat yang tanahnya tergenang air sehingga akar tidak dapat melakukan
respirasi aerob karena kadar oksigen dalam rongga tanah sangat rendah.
Secara
prosedural, fermentasi merupakan suatu perluasan glikolisis yang dapat
menghasilkan ATP hanya dengan fosforilasi tingkat substrat sepanjang
terdapat pasokan NAD+ yang cukup untuk menerima electron selama
langkah oksidasi dalam glikolisis. Mekanisme fermentasi tidak dapat mendaur
ulang NAD+ dari NADH karena tidak mempunyai agen
pengoksidasi (kondisi anaerob). Sehingga yang terjadi adalah NADH melakukan
transfer electron ke piruvat atau turunan piruvat. Berikut bahasan terhadap dua
macam fermentasi yang umum yaitu fermentasi alcohol dan fermentasi asam laktat.
a.
Fermentasi
alcohol
Fermentasi
alkohol biasanya dilakukan oleh ragi dan bakteri yang banyak digunakan dalam
pembuatan bir dan anggur. Pada Fermentasi alkohol, piruvat diubah menjadi
etanol dalam dua langkah.
Langkah pertama
menghidrolisis piruvat dengan molekul air sehingga melepaskan karbondioksida
dari piruvat dan mengubahnya menjadi asetaldehida berkarbon dua. Dalam langkah
kedua, asetaldehida direduksi oleh NADH menjadi etanol sehingga meregenerasi
pasokan NAD+ yang dibutuhkan untuk glikolisis.
b. Fermentasi asam
laktat
Fermentasi asam laktat banyak dilakukan oleh fungi dan
bakteri tertentu digunakan dalam industri susu untuk membuat keju dan yogurt.
Aseton dan methanol merupakan beberapa produk samping fermentasi mikroba jenis
lain yang penting secara komersil. Dalam fermentasi asam laktat, piruvat
direduksi langsung oleh NADH untuk membentuk laktat sebagai produk limbahnya,
tanpa melepaskan CO2. Pada sel otot manusia, fermentasi asam laktat
dilakukan apabila suplay oksigen tubuh kurang. Laktat yang terakumulasi sebagai
produk limbah dapat menyebabkan otot letih dan nyeri, namun secara perlahan
diangkut oleh darah ke hati untuk diubah kembali menjadi piruvat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pemaparan saya diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh.
Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang bertujuan agar sel tersebut
mampu untuk tetap bertahan hidup, tumbuh, dan melakukan reproduksi. Semua sel
penyusun tubuh makhluk hidup memerlukan energi agar proses kehidupan dapat
berlangsung. Sel-sel menyimpan energi kimia dalam bentuk makanan kemudian
mengubahnya dalam bentuk energi lain pada proses metabolisme.
Proses metabolisme di dalam sel melibatkan aktivitas
sejumlah besar katalis biologik yang disebut enzim dan berlangsung melalui
Respirasi (katabolisme) dan sintesis (anabolisme).
B.
Saran
Semoga apa yang kami paparkan diatas dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Setelah mempelajarinya kita bias lebih menghargai dalam
mengapresiasi kerja enzim yang sangat membantu dalam proses metabolism dalam
tubuh kita.
Dengan kepedulian tersebut kita lebih menjaga tubuh kita
dari serangan parasit yang menghalangi kerja normal dalam tubuh.
Metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh. Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang bertujuan agar sel tersebut mampu untuk tetap bertahan hidup, tumbuh, dan melakukan reproduksi. Semua sel penyusun tubuh makhluk hidup memerlukan energi agar proses kehidupan dapat berlangsung. Sel-sel menyimpan energi kimia dalam bentuk makanan kemudian mengubahnya dalam bentuk energi lain pada proses metabolisme.
BalasHapus